Tajuddin, Hastuti (2022) EVALUASI RISIKO HIPOKALEMIA DAN ARITMIA AKIBAT PENGGUNAAN INSULIN PADA PASIEN PENYAKIT JANTUNG KORONER KOMPLIKASI DIABETES MELLITUS DI PUSAT JANTUNG TERPADU RUMAH SAKIT WAHIDIN SUDIROHUSODO. Thesis thesis, Universitas Hasanuddin.
N012201002_tesis_31-10-2022 1-2.pdf
Download (3MB)
N012201002_tesis_31-10-2022 cover1.png
Download (84kB) | Preview
N012201002_tesis_31-10-2022 dp.pdf
Download (2MB)
N012201002_tesis_31-10-2022.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (6MB)
Abstract (Abstrak)
Latar Belakang: Penyakit kardiovaskular merupakan penyebab paling umum morbiditas dan mortalitas pada pasien diabetes. Penderita Diabetes Mellitus (DM) seringkali membutuhkan terapi insulin untuk mengontrol hiperglikemia, namun hal ini berhubungan dengan risiko hipokalemia dan disritmia. Tujuan: Mengevaluasi prevalensi dan risiko hipokalemia dan aritmia akibat terapi insulin pada pasien DM dengan komorbiditas Penyakit Jantung Koroner (PJK). Bahan dan Metode: Penelitian dilakukan secara retrospektif berdasarkan data rekam medis dari Januari 2021 sampai Desember 2021 di RSU Wahidin Sudirohusodo. Kriteria inklusi meliputi pasien rawat jalan yang didiagnosis DM dengan komorbiditas PJK. Para pasien dibagi menjadi 2 kelompok, mereka yang menerima insulin dan mereka yang menerima obat antidiabetik oral (OAD). Hipokalemia didefinisikan jika elektrolit ditandai dengan konsentrasi kalium serum yang rendah dengan kisaran normal 3,5 – 5,0 mEq/L. Aritmia didefinisikan jika perubahan abnormal pada detak jantung yang teratur, termasuk detak jantung yang tidak teratur, detak jantung yang dilewati, detak jantung yang cepat (takikardia), atau detak jantung yang lambat (bradikardia). Hasil: Data diperoleh dari rekam medis 322 pasien, 161 dirawat dengan insulin, dan 161 menerima OAD. Pasien yang diobati dengan insulin memiliki kadar kalium darah yang secara signifikan lebih rendah dibandingkan dengan kelompok OAD. Kelompok insulin mengalami 63,40% kejadian hipokalemia, sedangkan pada kelompok OAD hanya 16,80% yang mengalami hipokalemia (p<0,05). Adanya aritmia terdeteksi pada 63,40 % pasien yang mendapat terapi insulin, sedangkan pada kelompok OAD hanya 29,80% yang mengalami aritmia (p<0,05). Kesimpulan: Terapi insulin pada pasien DM dengan penyakit jantung koroner dapat meningkatkan kejadian hipokalemia yang dapat mengakibatkan aritmia pada pasien penyakit jantung koroner
Item Type: | Thesis (Thesis) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Hipokalemia, Insulin, Aritmia, Diabetes mellitus, Penyakit jantung koroner |
Subjects: | Q Science > Q Science (General) |
Depositing User: | Andi Milu |
Date Deposited: | 17 Jan 2023 06:33 |
Last Modified: | 17 Jan 2023 06:33 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/24208 |