EVALUASI EFEK PROTEKTIF VITAMIN C TERHADAP NEFROTOKSISITAS SIKLOFOSFAMID PADA HEWAN MODEL TIKUS (Rattus norvegicus)


Alifah, Dwi Yulianti (2022) EVALUASI EFEK PROTEKTIF VITAMIN C TERHADAP NEFROTOKSISITAS SIKLOFOSFAMID PADA HEWAN MODEL TIKUS (Rattus norvegicus). Thesis thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Bab I & II] Text (Bab I & II)
N012181008_tesis_31-10-2022 1-2.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
N012181008_tesis_31-10-2022 cover1.png

Download (106kB) | Preview
[thumbnail of Daftar Pustaka] Text (Daftar Pustaka)
N012181008_tesis_31-10-2022 dp.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of Full text] Text (Full text)
N012181008_tesis_31-10-2022.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)

Abstract (Abstrak)

ABSTRAK
DWI YULIANTI ALIFAH. Evaluasi Efek Protektif Vitamin C Terhadap Nefrotoksisitas Siklofosfamid Pada Hewan Model Tikus (Rattus Norvegicus).

Siklofosfamid (SFD) menyebabkan toksisitas sel ginjal karena metabolitnya bersifat toksik. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efek nefrotoksisitas vitamin C dengan dosis 125 mg/kgBB, 250 mg/kgBB, dan 500 mg/kgBB berdasarkan kadar biomarker ureum dan kreatinin, parameter urinalisis dan analisis histopatologi ginjal. Hewan uji terdiri dari 25 ekor tikus (Rattus norvegicus) yang dibagi kedalam 5 kelompok perlakuan uji, kelompok 1 (kontrol sehat), kelompok 2 (water for injection + SFD 250mg/kgBB), kelompok 3 (vitamin C 125 mg/kgBB + SFD 250mg/kgBB), kelompok 4 (vitamin C 250 mg/kgBB + SFD 250mg/kgBB) dan kelompok 5 (vitamin C 500 mg/kgBB + SFD 250mg/kgBB). Hasil dari pemeriksaan biomarker darah, analisis urin dan analisis histopatologi menunjukkan bahwa SFD memiliki efek nefrotoksisitas yang ditandai dengan peningkatan kadar ureum dari 21,79mg/l menjadi 156,65 mg/l, kreatinin dari 0,375 menjadi 0,717 mg/dl, protein urin dari 0 menjadi 2,7, dengan skor kerusakan histopatologi dari ringan hingga parah (skor 1-3). Pada kelompok 3, 4 dan 5 skor kerusakan rata-rata 1-2 (skor ringan). Namun dari ketiga dosis yang digunakan, hanya kelompok 5 yang memberikan perbedaan signifikan dari kelompok 2 baik dari kadar ureum, kreatinin, Protein urin maupun skor histopatologinya (p<0.05). Disimpulkan bahwa vitamin C dosis 125mg/kgBB dan 250 mg/kgBB, mampu mencegah peningkatan kadar ureum, kreatinin, protein urin, namun dibutuhkan dosis yang lebih tinggi (500 mg/kg) untuk memberikan perlindungan yang optimal terhadap kerusakan struktur ginjal akibat siklofosfamid.

Item Type: Thesis (Thesis)
Uncontrolled Keywords: Kreatinin, ureum, nefrotoksisitas, protein urin, siklofosfamid, vitamin C
Subjects: Q Science > Q Science (General)
Depositing User: Andi Milu
Date Deposited: 17 Jan 2023 06:33
Last Modified: 17 Jan 2023 06:33
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/24207

Actions (login required)

View Item
View Item