UJARAN KEBENCIAN BERBAHASA MELAYU TERNATE DALAM BERITA ACARA PEMERIKSAAN KEPOLISIAN DAERAH MALUKU UTARA DI MEDIA SOSIAL: KAJIAN PRAGMATIK = THE HATE SPEECH IN TERNATE MALAY LANGUAGE IN INVESTIGATION MINUTES OF NORTH MALUKU REGIONAL POLICE: A PRAGMATIC STUDY


Taha, Mujahid (2022) UJARAN KEBENCIAN BERBAHASA MELAYU TERNATE DALAM BERITA ACARA PEMERIKSAAN KEPOLISIAN DAERAH MALUKU UTARA DI MEDIA SOSIAL: KAJIAN PRAGMATIK = THE HATE SPEECH IN TERNATE MALAY LANGUAGE IN INVESTIGATION MINUTES OF NORTH MALUKU REGIONAL POLICE: A PRAGMATIC STUDY. Thesis thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
F012202004_tesis_13-09-2022 cover1.png

Download (241kB) | Preview
[thumbnail of Bab 1-2] Text (Bab 1-2)
F012202004_tesis_13-09-2022 1-2.pdf

Download (487kB)
[thumbnail of Dapus] Text (Dapus)
F012202004_tesis_13-09-2022 dp.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
F012202004_tesis_13-09-2022.pdf
Restricted to Repository staff only until 3 January 2025.

Download (1MB)

Abstract (Abstrak)

MUJAHID TAHA. Ujaran Kebencian Berbahasa Melayu Ternate dalam Berita Acara Pemeriksaan Kepolisian Daerah Maluku Utara di Media Sosial: Kajian Pragmatik (dibimbing oleh Ery Iswari dan Dafirah).
Penelitian ini bertujuan mengungkapkan dan menguraikan bentuk-bentuk dan jenis-jenis ujaran kebencian berbahasa Melayu Ternate dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP) Kepolisian Daerah Maluku Utara (Malut) di media sosial Facebook dan Whatsap. Metode yang digunakan yakni deskriptif kualitatif. Sumber data berupa tindak tutur lokusi, ilokusi, dan perlokusi dengan mengungkapkan bentuk, fungsi, dan daya ujar disertai dengan jenis-jenis ujaran kebencian yang terdapat dalam laporan BAP Polda Malut pada tahun 2019--2021. Populasi sebanyak dua belas BAP dan digunakan tujuh sebagai sampel. Data dianalisis menggunakan teori pragmatik, yaitu menentukan bentuk-bentuk lokusi, ilokusi, dan perlokusi. Kami menemukan bentuk-bentuk ujaran kebencian sebanyak 36 tuturan, yang terbagi atas: bentuk tindak tutur asertif, tindak tutur direktif, tindak tutur komisif, tindak tutur ekspresif, dan tindak tutur deklaratif. Dari kelima bentuk tindak tutur tersebut, jenis tindak tutur yang paling banyak ditemukan adalah asertif pada fungsi menyatakan, mengeklaim, dan menyarankan dengan maksud menghina, menyesal, mengabarkan, dan mengingatkan serta ditemukan 4 tindak tutur perlokusinya, yaitu: perlokusi dengan bentuk tindak tutur asertif pada fungsi menyatakan dengan maksud menghina 1 tuturan, perlokusi dengan bentuk tindak tutur asertif pada fungsi menyatakan dengan maksud mengabarkan 2 tuturan, dan perlokusi dengan bentuk tindak tutur direktif pada fungsi bertanya dengan maksud mengetahui 1 tuturan. Ditemukan juga jenis-jenis ujaran kebencian sebanyak 26 tuturan, yang terbagi atas jenis penghinaan, pencemaran nama baik, penistaan agama atau SARA, berita bohong atau hoaks, dan ancaman kekerasan, menakut-nakuti, atau perbuatan tidak menyenangkan. Dari kelima jenis ujaran kebencian tersebut yang paling banyak ditemukan adalah jenis pencemaran nama baik sebanyak tiga belas tuturan dan diikuti dengan penghinaan sebanyak enam tuturan.

Kata kunci: ujaran kebencian, berbahasa Melayu Ternate, BAP Polda Malut, media sosial, kajian pragmatik

Item Type: Thesis (Thesis)
Uncontrolled Keywords: Hate speech, Ternate Malay language, Investigation Minutes (BAP) of North Maluku Regional Police, Social media, Pragmatics
Subjects: P Language and Literature > P Philology. Linguistics
Divisions (Program Studi): Fakultas Ilmu Budaya > Ilmu Linguistik
Depositing User: S.Sos Rasman -
Date Deposited: 17 Jan 2023 05:09
Last Modified: 17 Jan 2023 05:09
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/24198

Actions (login required)

View Item
View Item