WACANA INTEROGASI POLISI TERHADAP PELANGGAR HUKUM DI WILAYAH POLRES SINJAI: PENDEKATAN LINGUISTIK FORENSIK = DISCUSSION OF POLICE INTERROGATION AGAINST LAW BREAKERS IN SINJAI POLRES AREA: FORENSIC LINGUISTICS APPROACH


Satria, Harist (2022) WACANA INTEROGASI POLISI TERHADAP PELANGGAR HUKUM DI WILAYAH POLRES SINJAI: PENDEKATAN LINGUISTIK FORENSIK = DISCUSSION OF POLICE INTERROGATION AGAINST LAW BREAKERS IN SINJAI POLRES AREA: FORENSIC LINGUISTICS APPROACH. Thesis thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
F012201012_tesis_07-06-2022 cover1.png

Download (162kB) | Preview
[thumbnail of Bab 1-2] Text (Bab 1-2)
F012201012_tesis_07-06-2022 1-2.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of Dapus] Text (Dapus)
F012201012_tesis_07-06-2022 dp.pdf

Download (804kB)
[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
F012201012_tesis_07-06-2022.pdf
Restricted to Repository staff only until 3 January 2025.

Download (2MB)

Abstract (Abstrak)

ABSTRAK

Harist Satria, 2022. Wacana Interogasi Polisi terhadap Pelanggar Hukum di Wilayah Polres Sinjai: Pendekatan linguistik forensik (Dimbimbing oleh Muhammad Darwis dan Kamsinah).

Penelitian ini menelaah masalah berikut: (1) Maksim-maksim apa yang digunakan oleh penyidik untuk mengungkap pelanggar hukum? (2) Maksim apa yang paling efektif mengungkap pelanggar hukum? Tujuan penelitian ini adalah: (1) Untuk menjelaskan maksim-maksim apa yang digunakan oleh penyidik untuk mengungkap pelaku pelanggar hukum. (2) Untuk mendeskripsikan maksim apa yang paling efektif mengungkap pelaku pelanggar hukum. Pendekatan penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Data dalam penelitian ini adalahwacana percakapan interogasi antara polisi, penyidik, saksi dan tersangka di Polres Sinjai. Sedangkan sumber data berasal dari Berita Acara Interogasi (BAI) penyidik, saksi, korban, dan tersangka kasus pelanggaran hukum di Polres Sinjai. Populasi dalam penelitian ini yaitu semua wacana percakapan antara penyidik, saksi, korban, dan tersangka pelanggar hukum di Polres Sinjai. Sampel penelitian berjumlah 5 wacana percakapan. Sampel diambil secara acak pada interogasi di Polres Sinjai. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode simak. Teknik analisis data dengan cara (1) mengidentifikasi, (2) mengklsifikasi, dan (3) menganalisis.

Hasil analisis menunjukkan bahwa (1) Keempat maksim (kualitas, kuantitas, relevansi, dan cara) dapat mengungkap pelaku pelanggar hukum karena keempat maksim ini dapat mengungkap makna tersembunyi berupa maksud sebenarnya yang akan disampaikan dan mengungkap jawaban yang diberikan oleh saksi/korban/pelaku tidak saling berhubungan dan tidak didasarkan pada bukti yang mendukung sehingga adanya indikasi kebohongan yang dilakukan oleh saksi/korban/pelaku. (2) Maksim kualitas dan maksim relevansi paling efektif digunakan dalam proses interogasi antara polisi (penyidik) terhadap saksi/korban dan tersangka karena kedua maksim tersebut mengungkap pelanggaran maksim dalam pernyataan interogasi dengan mengubah konteks tuturan sehingga menimbulkan praanggapan dan implikasi pelanggaran. Selain itu, terdapat ketentuan tuturan yang tidak relevan dengan topik pembicaraan yang sedang berlangsung.

Keywords : interogasi, pelanggar hukum dan linguistik forensik.

Item Type: Thesis (Thesis)
Uncontrolled Keywords: interogasi, pelanggar hukum dan linguistik forensik
Subjects: P Language and Literature > P Philology. Linguistics
Divisions (Program Studi): Fakultas Ilmu Budaya > Linguistik
Depositing User: S.Sos Rasman -
Date Deposited: 05 Jan 2023 04:55
Last Modified: 05 Jan 2023 04:55
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/24189

Actions (login required)

View Item
View Item