HABITUS PENDUKUNG DAN PEMILIH MOHAMMAD RAMDHAN POMANTO DALAM PILKADA KOTA MAKASSAR 2020 = THE HABITUS OF SUPPORTERS AND VOTERS OF MOHAMMAD RAMDHAN POMANTO IN THE 2020 REGIONAL ELECTION OF MAKASSAR

Penelitian ini bertujuan mengkaji proses pembentukan dan pemanfaatan habitus pendukung dan pemilih yang dilakukan oleh Mohammad Ramdhan Pomanto untuk memenangkan kontestasi politik dalam arena pemilihan calon kepala daerah (Pilkada) di Kota Makassar 2020. Pendekatan yang digunakan berupa kualitatif-deskriptif dengan metode studi kasus, yaitu mendalami strategi Mohammad Ramdhan Pomanto dalam membentuk dan memanfaatkan habitus pendukung dan pemilihnya di kalangan warga lorong, RT/RW, dan masyarakat menengah ke bawah. Data diperoleh dengan melakukan wawancara mendalam kepada warga komunitas lorong, Ketua RT/RW, warga masyarakat bawah, dan tim sukses. Pengumpulan data juga dilakukan melalui media elektronik untuk memperkuat hasil temuan di lapangan. Data dianalisis menggunakan konsep habitus, modal, dan arena yang dikemukan oleh Pierre Bourdieu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Mohammad Ramdhan Pomanto cukup berhasil membentuk dan memanfaatkan habitus pendukung dan pemilihnya, khususnya di kalangan warga komunitas lorong, ketua RT/RW, kelompok masyarakat ekonomi bawah, dan kelompok minoritas di kota Makassar. Penelitian ini menemukan empat strategi yang dilakukan Danny Pomanto dalam membentuk habitus tersebut, yaitu 1) membuat tagline populis ana’ lorong na Makassar; 2) membangun dan menata Lorong; 3) memberdayakan dan meningkatkan kesejahteraan Ketua RT/RW; 4) bermasyarakat, peduli, dan inklusif terhadap masyarakat bawah dan kelompok minoritas. Keempat strategi tersebut menjadi instrumen dan mekanisme yang efektif bagi Danny Pomanto untuk membentuk habitus pendukung dan pemilihnya, sehingga menjadi aktor yang dominan dalam Pilkada Makassar. Hasil pembentukan habitus tersebut dimanfaatkan Mohammad Ramdhan Pomanto untuk memenangkan kontestasi politik pada arena Pilkada Makassar 2020. Pemanfaatan habitus dilakukan dengan: 1) membentuk komunitas pendukung dan pemilih di tingkat akar rumput; dan 2) menjadikan pemanfaatan habitus pendukung dan pemilih sebagai basis pendekatan dan strategi kampanye dalam arena Pilkada Makassar 2020. Penggunaan kedua strategi tersebut mengantarkan Mohammad Ramdhan Pomanto sebagai pemenang Pilkada Makassar 2020.

Keywords : Mohammad Ramdhan Pomanto, Habitus, Modal, Arena, Pilkada Kota Makassar