DINAMIKA PARTISIPASI PEMILIH PADA PEMILIHAN WALIKOTA DAN WAKIL WALIKOTA MAKASSAR TAHUN 2020 (Studi Tentang Penguatan Kelembagaan KPU dalam Mengatasi Partisipasi Yang Fluktuatif) = DYNAMICS OF VOTER PARTICIPATION IN ELECTIONS MAKASSAR MAYOR AND DEPUTY MAYOR YEAR 2020 (Study on Institutional Strengthening of KPU in Overcoming Fluctuating participation)

SALMI. NIM E041181010 “DINAMIKA PARTISIPASI PEMILIH PADA PEMILIHAN WALIKOTA DAN W AKIL WALIKOTA MAKASSAR TAHUN 2020” (Studi Tentang Penguatan Kelembagaan KPU Dalam Mengatasi Partisipasi Pemilih Yang Fluktuatif). Di Bimbing oleh Pembimbing I Andi Yakub dan Pembimbing II Muh. Imran.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya yang dilakukan KPU Kota Makassar sebagai penyelenggara pemilu dalam meningkatkan partisipasi pemilih pada pemilihan walikota dan wakil Walikota Makassar dan untuk mengetahui hambatan yang dialami KPU sebagai penyelenggara pemilu dalam meningkatkan pertisipasi pemilih. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode kualitatif dengan tipe penelitian deskriptif. Menggunakan teknik pengumpulan data wawancara mendalam dan studi pustaka.
Pada teknik wawancara, peneliti mewawancarai informan yang dapat memberikan penjelasan secara akurat dan pada teknik studi pustaka adalah melakukan pengumpulan data dengan tinjauan pustaka berupa sumber data, referensi-referensi atau dokumen-dokumen yang penting dan relevan dengan penelitian.
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa KPU Kota Makassar telah melakukan berbagai upaya dalam hal mengatasi partisipasi pemilih yang fluktuatif sekaligus untuk meningkatkan partisipasi pemilih diKota Makassar. Adapun upaya-upaya yang dilakukan KPU yaitu Perekrutan penyelenggra anggota AdHoc dengan menggunakan sistem CAT, pendataan pemilih di damping aplikasi E-Coklit, merekrut angota relawan demokrasi, Memaksimalkan kerja rantai SDM,melakukan sosialisasi berkelanjutan secara langsung dengan membuka ruang untuk setiap stakeholder masyarakat di Kota Makassar, memaksimalkan sosialisasi di media sosial dan mengait influencer Tumming-Abu.
Dari berbagai upaya yang telah dilakukan tersebut belum berjalan secara maksimal, ini dikarenakan banyaknya hambatan yang dialami KPU Kota Makassar. Hambatan-hambatan tersebut diantaranya kondis covid dan cuaca buruk pada hari H pemilihan, protokol kesehatan dan ketakutan terhadap penyebaran covid-19 , belum akuratnya data pemilih, aturan regulasi yang multi tafsir, keterlambatan pendistribusian C pemberitahuan. Dan terkahir masi kurangnya kesadaran masyarakat dalam memilih pada pemilihan walikota dan wakil Walikota Makassar tahun 2020.

Kata kunci: Partisipasi, pemilih, Makassar.