KESESUAIAN LAHANUNTUK PENGEMBANGAN PERMUKIMAN DI KOTA JAYAPURA

AGATHA CHRISTI. Kesesuaian Lahan Permukiman di Kota Jayapura (di
bimbing oleh Mary Selintung dan Shirly Wunas).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kesesuaian
lahan permukiman dinilai dari kondisi fisik lahan dan ketersediaan
prasarana dasar dan aksesibilitas menggunakan metode overlay dan
buffer software arcgis dan sistem skoring.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif.
menggunakan variabel kondisi tanah, fungsi lahan, dan kerawanan
bencana dengan cara menganalisis data berupa peta yang dioverlay,
sedangkan untuk menilai ketersediaan prasarana dasar berupa air dan
drainase serta aksesibilitas untuk permukiman dilakukan dengan cara
buffer dan overlay berpedoman pada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
No.41/PRT/m/2007.
Kota Jayapura memiliki luas wilayah sebesar 94.000 Ha dan terdiri
dari lima distrik, yaitu Distrik Jayapura Utara, Jayapura Selatan, Heram,
Abepura dan Muara Tami. Dinilai dari kondisi tanah, fungsi lahan dan
kerawanan terhadap bencana, luas lahan yang sesuai untuk
pengembangan permukiman di Kota Jayapura adalah seluas 17.551 Ha
atau sebesar 18,67% dari total luas wilayah Kota Jayapura. Luas lahan
tersebut sebagian besar berada di Distrik Muara Tami, yaitu seluas 8.806
Ha dan sebagian kecil berada di Distrik Heram, yaitu seluas 85 Ha.
Namun bila dinilai dari ketersediaan prasarana dasar dan aksesibilitas,
luas lahan yang sangat sesuai untuk pengembangan permukiman di Kota
Jayapura adalah seluas 1.674,37 Ha, luas lahan yang sesuai sebesar
4.866,36 Ha dan yang cukup sesuai sebesar 11.010,28 Ha. Luas lahan
terbesar berada pada Distrik Abepura, dengan total luas sebesar 9.037,46
Ha dan terkecil berada pada Distrik Heram sebesar 542,33 Ha.