STUNTING DI KAWASAN PESISIR KABUPATEN GORONTALO (TINJAUAN ANTROPOLOGI) = STUNTING IN THE COASTAL AREA OF GORONTALO REGENCY (ANTROPOLOGICAL REVIEW)


Asiku, Victor (2022) STUNTING DI KAWASAN PESISIR KABUPATEN GORONTALO (TINJAUAN ANTROPOLOGI) = STUNTING IN THE COASTAL AREA OF GORONTALO REGENCY (ANTROPOLOGICAL REVIEW). Disertasi thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
E023192004_disertasi_22-09-2022 cover1.png

Download (141kB) | Preview
[thumbnail of Bab 1-2] Text (Bab 1-2)
E023192004_disertasi_22-09-2022 1-2.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of Dapus] Text (Dapus)
E023192004_disertasi_22-09-2022 dp.pdf

Download (375kB)
[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
E023192004_disertasi_22-09-2022.pdf
Restricted to Repository staff only until 19 December 2024.

Download (3MB)

Abstract (Abstrak)

VICTOR ASIKU Stunting di Kawasan Pesisir Kabupaten Gorontalo (Tinjauan Antropologi) dibimbing oleh Prof.Dr. Ansar Arifin,MS, Prof.Dr Pawennari Hijjang, M.A. dan Prof.Dr. Munsi Lampe, M.A.

Disertasi ini berisi hasil penelitian etnografi tentang Dimensi Sosial Budaya kejadian Stunting di Kawasan Pesisir Kecamatan Batudaa Pantai Kabupaten Gorontalo. Secara khusus, penelitian ini berfokus pada dua hal, yakni: Pertama bagaimana melihat Riwayat Balita Penderita Stunting dan kedua, Bagaimana menggambarkan Penyebab kejadian Stunting dari dimensi sosial budaya yang berada di Kawasan pesisir.
Informan penelitian ialah orang tua Balita penderita stunting, kepala Puskesmas, kepala desa, tokoh masyarakat, petugas kesehatan. Data Primer diperoleh melalui wawancara mendalam dan pengamatan. Data sekunder bersumber dari jurnal, laporan status gizi, buku KIA, hasil penelitian dan laporan Posyandu.
Penelitian ini menemukan bahwa Balita penderita stunting di dominasi oleh jenis kelamin laki-laki. Itu terjadi karena pola pengasuhan yang membiarkan anak laki-laki keluyuran di luar rumah dan tidak dikontrol kebersihan dirinya sehingga rentan kecacingan serta tidak diperhatikan asupan makanannya. Latar keluarganya umumnya menikah dini, pendidikan umumnya tidak tamat SLTA, dan keadaan ekonominya tergolong miskin.
Penelitian ini juga mengungkap fenomena pada budaya asupan makanan yang telah menjadi tradisi atau ritual – ritual tentang penyajian makanan yang bergizi pada acara ritual kematian, ritual pada hal – hal yang baik sampai dengan ritual keagamaan yang selalu dilaksanakan oleh semua strata masyarakat secara turun temurun tanpa melihat kondisi status ekonomi dan status sosial, namun ritual tersebut tidak dijadikan aktualisasi diri masyarakat dalam penyajian makanan yang bergizi khususnya bagi ibu hamil dan Balita Penderita Stunting itu sendiri dalam kehidupan sehari – hari. Di samping itu, Kondisi Lingkungan Balita Penderita Stunting di perparah akan kondisi sanitasi yang buruk dan keterjangkauan sumber air bersih yang tidak layak walaupun persoalan rumah tinggal sudah lebih layak sebagai representatif rumah tinggal sebagai simbol dan status bagi kaum lelaki di masyarakat Kecamatan Batudaa Pantai namun perilaku tersebut tidak sejalan dengan prinsip perilaku hidup bersih dan sehat. Secara kuantitas telah terpenuhi namun secara kualitas tidak berkesesuaian.
Guna mengantisipasi hal tersebut maka diperlukan usaha bersama dari semua elemen level pemerintahan dalam mendukung pencegahan dan pengendalian Balita penderita Stunting, seperti program kelas parenting, pos Gizi dan posyandu harus dilakukan secara holistic, integrative, tematik dan spasial. dukungan anggaran dan peningkatan kapasitas senantiasa dilakukan mengingat stunting merupakan penyakit yang dinamis / multi faktor. Selain itu, pemerintah daerah Kabupaten Gorontalo sebagai penentu kebijakan daerah harus mempunyai komitmen dalam penanggulangan stunting dengan penerapan transformasi digital sebagai suatu metode atau alat dalam merumuskan masalah penyebab stunting, pelaksanaan program, dan monitoring evaluasi stunting serta dukungan kepastian program yang menjadi lokus penanganan stunting berdasarkan prioritas bisa tercapai secara berkelanjutan.

Keywords : Stunting, Dimensi Sosial Budaya, Kawasan Pesisir

Item Type: Thesis (Disertasi)
Uncontrolled Keywords: Stunting, Socio-Cultural Dimension, Coastal Area
Subjects: H Social Sciences > H Social Sciences (General)
Divisions (Program Studi): Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Antropologi
Depositing User: S.Sos Rasman -
Date Deposited: 02 Jan 2023 07:31
Last Modified: 02 Jan 2023 07:31
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/23983

Actions (login required)

View Item
View Item