PENGARUH PENGGUNAAN SMARTPHONE TERHADAP PERILAKU PHUBBING DALAM KELUARGA (DITINJAU DARI ASPEK EDITING) = THE EFFECT OF SMARTPHONE USE ON PHUBBING BEHAVIOR IN THE FAMILY (VIEWING FROM EDITING ASPECTS)

M. FAIZ FACHRULRAZI POERWITA (E021181307). PENGARUH PENGGUNAAN SMARTPHONE TERHADAP PERILAKU PHUBBING DALAM KELUARGA (DITINJAU DARI ASPEK EDITING). (Dibimbing oleh M. Iqbal Sultan dan Nosakros Arya)
Kehadiran teknologi smartphone telah mengubah banyak kebiasaan kita. Smartphone tentu membawa banyak kemudahan bagi kita, namun lain halnya jika kita menjadi tergantung pada smartphone. Ketergantungan ini kemudian memicu terjadinya masalah-masalah lain seperti phubbing, yaitu sikap mengacuhkan orang lain atau lingkungan dengan fokus pada smartphone. Perilaku ini tidak begitu diperhatikan oleh kebanyakan orang. Padahal, bila dibiarkan, perilaku ini bisa menjadi sebuah gangguan sosial yang memiliki dampak panjang terhadap psikologi seseorang, terutama dalam lingkungan keluarga. Tujuan dari karya ini ialah untuk memberi pemahaman kepada mahasiswa dan kalangan keluarga tentang perilaku phubbing ini sehingga muncul tindakan pencegahan yang dimulai dari lingkungan keluarga. Dalam karya ini, pembuat karya memilih menyampaikan pesannya melalui sebuah iklan layanan masyarakat berbentuk video.
Proses penciptaan karya ini dibagi menjadi 3, yakni tahap pra-produksi, produksi, dan pasca-produksi. Pada tahap pra produksi, digunakan teknik observasi dan library research untuk melakukan riset data awal tentang jumlah pengguna smartphone, pembuatan naskah dan storyboard, dan pencarian alat & talent untuk proses produksi. Kemudian pada tahap produksi dilakukan pengambilan gambar atau syuting yang dilakukan sesuai naskah yang telah dibuat. Lalu pada tahap pasca produksi, dilakukan proses editing dan concept testing sebelum karya diterbitkan.
Hasil dari concept testing ini kemudian dianalisis menggunakan metode SWOT. Hasil analisis SWOT yaitu (1) Kekuatan: Tema video yang menarik dan mudah menarik perhatian, dapat diakses di mana saja, pengadeganan yang baik dan menggambarkan masalah yang dekat dengan keseharian. (2) Kelemahan: Audio yang terlalu terdengar seperti dubbing. (3) Kesempatan: Tema video yang sesuai dengan selera umur target audiens. (4) Ancaman: Istilah Phubbing masih asing bagi kebanyakan orang. Dari concept testing yang telah dilakukan, diketahui bahwa kesan pertama yang dipersepsikan terhadap Iklan sudah sesuai dengan pesan yang ingin disampaikan oleh pembuat karya. Dari segi audio dan visual pun sudah dapat menarik perhatian dan membuat peserta concept testing terus menonton hingga akhir. Hasil dari concept testing juga mengungkapkan bahwa audio masih dapat lebih ditingkatkan. Hal ini kemudian menjadi masukan bagi pembuat karya untuk meningkatkan kualitas dari iklan dan menghindari kesalahan persepsi dari penonton sebelum dipublikasikan. Sedangkan dari segi pesan, peserta sudah dapat memahami isi dari iklan dengan baik. Diharapkan melalui karya ini, keluarga di Makassar dapat lebih memerhatikan perilaku phubbing pada anggota keluarganya agar tidak menjadi sebuah gangguan sosial di antara mereka.

Keywords : smartphone, phubbing, gangguan sosial, keluarga, video iklan layanan masyarakat