Amalia, Nur (2022) PENGARUH PENAMBAHAN ARANG AKTIF DENGAN METODE PEREBUSAN TERHADAP KANDUNGAN KADAR OKSALAT PADA UMBI PORANG (Amorphophallus muelleri Blume). Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.
H041181022_skripsi_01-07-2022 cover1.png
Download (169kB) | Preview
H041181022_skripsi_01-07-2022 dp.pdf
Download (618kB)
H041181022_skripsi_01-07-2022 1-2.pdf
Download (865kB)
H041181022_skripsi_01-07-2022.pdf
Restricted to Repository staff only until 31 December 2024.
Download (1MB)
Abstract (Abstrak)
ABSTRAK
Porang Amorphophallus muelleri Blume merupakan salah satu tanaman umbi-umbian yang memiliki kandungan glukomanan tinggi sehingga dapat digunakan dalam berbagai industri. Umbi porang memiliki kandungan oksalat yang berdampak negatif bagi kesehatan manusia. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui konsentrasi optimal pemberian arang aktif dengan metode perebusan terhadap penurunan kadar oksalat pada umbi porang. Penelitian ini menggunakan desain penelitian dengan 4 perlakuan yaitu menggunakan konsentrasi arang aktif 0%, 3%, 6% dan 9% dengan 3 pengulangan untuk masing-masing konsentrasi. Parameter yang diamati dalam penelitian ini meliputi kadar asam oksalat, kalsium oksalat, dan total oksalat. Pada penelitian ini diperoleh hasil terbaik dari perlakuan C yaitu pada konsentrasi penambahan arang aktif 6%. Pada konsentrasi 6% kadar asam oksalat mencapai 138.28 µg/g dan untuk kadar kalsium oksalat 569.71 µg/g dengan total oksalat 707.98 µg/g. Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kadar kalsium oksalat yang diperoleh masih aman dan layak konsumsi karena masih di bawah ambang batas. Ini sesuai dengan pendapat Sefa-Dedeh dan Agyir-Sackey dalam Dewi (2017), bahwa syarat batas ambang kalsium oksalat yang layak dan aman dikonsumsi adalah 710 µg/g.
ABSTRACT
Porang Amorphophallus muelleri Blume is a tuber plant that has a high glucomannan content so that it can be used in various industries. Porang tubers contain oxalate which has a negative impact on human health. The purpose of this study was to determine the concentration of activated charcoal using the boiling method on reducing oxalate levels in porang tubers. This study used a research design with 4 treatments, namely using concentrations of activated charcoal 0%, 3%, 6% and 9% with 3 variations for each concentration. Parameters observed in this study included levels of oxalic acid, calcium oxalate, and total oxalate. In this study, the best results were obtained from treatment C, namely the addition of 6% activated charcoal concentration. At a concentration of 6% oxalic acid levels reached 138.28 µg/g and for calcium oxalate levels 569.71 µg/g with a total oxalate of 707.98 µg/g. The results of this study indicate that the level of calcium oxalate obtained is still safe and suitable for consumption because it is still below the threshold. This is in accordance with the opinion of Sefa-Dedeh and Agyir-Sackey in Dewi (2017), that the threshold requirement for calcium oxalate that is feasible and safe for consumption is 710 µg/g.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Umbi porang, perebusan, arang aktif, oksalat |
Subjects: | Q Science > QK Botany |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Matematika dan Ilmu Peng. Alam > Biologi |
Depositing User: | S.I.P Zohrah Djohan |
Date Deposited: | 05 Dec 2022 01:21 |
Last Modified: | 05 Dec 2022 01:21 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/23671 |