ANALISIS YURIDIS MENGENAI IMPLEMENTASI KETENTUAN HUKUM PIDANA TERHADAP PELAKU PEMBUNUHAN BERANTAI DI INDONESIA


Pepa, Cindy Oktaviany (2022) ANALISIS YURIDIS MENGENAI IMPLEMENTASI KETENTUAN HUKUM PIDANA TERHADAP PELAKU PEMBUNUHAN BERANTAI DI INDONESIA. Thesis thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of cover]
Preview
Image (cover)
B012192025_tesis_31-10-2022 cover1.png

Download (190kB) | Preview
[thumbnail of bab 1-2] Text (bab 1-2)
B012192025_tesis_31-10-2022 1-2.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of daftar pustaka] Text (daftar pustaka)
B012192025_tesis_31-10-2022 dp.pdf

Download (415kB)
[thumbnail of full text] Text (full text)
B012192025_tesis_31-10-2022.pdf
Restricted to Repository staff only until 1 January 2027.

Download (2MB)

Abstract (Abstrak)

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi ketentuan hukum pidana dan pemidanaannya terhadap pelaku pembunuhan berantai di Indonesia.
Penelitian ini menggunakan tipe penelitian normatif melalui pendekatan perundang-undangan, pendekatan konsep, pendekatan sejarah dan pendekatan kasus yang dianalisis dengan metode kualitatif-induktif. Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) Dalam mengimplementasikan ketentuan hukum terhadap pelaku pembunuhan berantai, aparat penegak hukum merujuk pada Pasal 340 KUHP karena terdapat kesamaan unsur delik dengan pembununuhan berencana. Meskipun beberapa pelaku terindikasi mengalami gangguan jiwa, tetapi berdasarkan penilaian deskriptif normatif, pelaku dapat mempertanggungjawabkan perbuatannya karena terbukti bersalah. Adapun dalam beberapa putusan, majelis hakim menjunctokan Pasal 340 KUHP dengan pasal perbarengan seperti pada kasus Baekuni/Babe dan Muhammad Delfi karena perbuatan tersebut termasuk kedalam unsur concursus realis. (2) Pada saat menjatuhkan pidana, hakim terlebih dahulu akan melihat hal yang memberatkan dan meringankan pelaku. Dalam kasus pembunuhan berantai, alasan pemberatan pidana bukan hanya berpangkal pada hal-hal umum seperti terdakwa menyesali perbuatannya, pernah dihukum sebelumnya atau perbuatan tersebut meresahkan masyarakat, tetapi yang utama dipertimbangkan adalah kualitas kejahatannya yakni antara lain adanya pemutilasian pada tubuh korban, terdapat tindakan yang menyertai delik dan terkait jumlah korban. Oleh karena itu, hakim memvonis pelaku dengan pidana mati, pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara paling lama 20 tahun sehingga menyebabkan timbulnya disparitas pidana.

Item Type: Thesis (Thesis)
Subjects: K Law > K Law (General)
Divisions (Program Studi): Fakultas Hukum > Ilmu Hukum
Depositing User: Nasyir Nompo
Date Deposited: 25 Nov 2022 01:15
Last Modified: 25 Nov 2022 01:15
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/23478

Actions (login required)

View Item
View Item