ANALISIS RISIKO KECELAKAAN KERJA PADA PROSES PEMBONGKARAN BBM DI PELABUHAN IMIP DENGAN METODE JOB SAFETY ANALYSIS (JSA) = Analysis of Work Accident Risk in the Process of Unloading Fuel at IMIP Port Using the Job Safety Analysis (JSA) Method

Kegiatan pembongkaran BBM merupakan kegiatan yang sangat berisiko akibat adanya penggunaan peralatan yang masih dioperasikan oleh tenaga kerja. Salah satu cara pengendalian potensi risiko dan bahaya yaitu dengan cara menganalisis terlebih dahulu kemungkinan terjadinya suatu kecelakaan kerja dengan menggunakan Job Safety Analysis (JSA) guna meminimalisir kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja pada proses pembongkaran BBM. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi bahaya dan risiko yang timbul di setiap langkah kerja pembongkaran BBM dengan menggunakan analisa JSA dan menetapkan tindakan atau prosedur untuk pengendalian potensi bahaya dan risiko yang akan timbul dalam setiap langkah kerja. Manfaat dari penelitian ini adalah untuk dijadikan dasar dan informasi berupa bahaya dan risiko kecelakaan kerja serta menerapkan Job Safety Analysis (JSA) sebagai penilaian risiko kecelakaan kerja pada proses pembongkaran BBM dan menjadi referensi dalam pengendalian risiko kecelakaan kerja terutama pada proses pembongkaran BBM.

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif karena pada penelitian ini dilakukan pengumpulan data dengan cara observasi dan interview secara langsung ke lapangan, guna mendapatkan penjelasan serta gambaran secara sistematis, faktual dan akurat mengenai risiko kecelakaan kerja pada proses pembongkaran BBM dengan menggunakan metode Job Safety Analysis (JSA) berupa pemilihan pekerjaan, pembagian langkah kerja yang terdiri dari 7 langkah kerja, mengidentifikasi bahaya yang muncul di 7 langkah kerja, kemudian menetapkan tindakan atau prosedur pengendalian potensi bahaya. Teknik penarikan sampel berupa pengisian kuesioner dengan jumlah sampel sebanyak 18 responden, yang mengacu pada risk management guidelines AS/NZS.

Hasil Penelitian ini menunjukan bahwa Pada langkah kerja 1 pengarahan kapal yang akan bersandar di dermaga bahaya yang teridentifikasi paling dominan adalah bahaya psikologis sebesar 61%, pada langkah kerja 2 pengecekan volume BBM pada semua palka kapal bahaya yang teridentifikasi paling dominan adalah bahaya fisik sebesar 44%, pada langkah kerja 3 pengecekan volume BBM pada tangki penyimpanan darat bahaya yang teridentifikasi paling dominan adalah bahaya ergonomi sebesar 66%, pada langkah kerja 4 pemasangan alat pompa BBM bahaya yang teridentifikasi paling dominan adalah bahaya psikologis sebesar 55%, pada langkah kerja 5 penyaluran dan pengecekan pipa dan hose bahaya yang teridentifikasi paling dominan adalah bahaya mekanis sebesar 55%, pada langkah kerja 6 pengecekan volume aktual BBM setelah penyaluran selesai bahaya yang teridentifikasi paling dominan adalah bahaya ergonomi sebesar 44%, pada langkah kerja 7 penyegelan tangki darat bahaya yang teridentifikasi paling dominan adalah bahaya psikologis sebesar 66%. Pengendalian risiko yang sesuai dengan tingkat risiko potensi bahaya adalah pengendalian administratif (A) berupa kepatuhan mengikuti Standar Operasional Prosedur (SOP) dan mengikuti safety briefing/ safety talk sebelum mulai bekerja atau pergantian shift. Rekayasa engineering (RE) berupa maintenance secara berkala pada alat, pemasangan rambu-rambu peringatan disetiap titik-titik bahaya, dan pemasangan lampu di tanki darat, serta penggunaan alat pelindung diri (APD) yang diwajibkan.

Keywords : pembongkaran BBM, bahaya dan risiko, job safety analysis, pengendalian