Rancangan Jaringan Kerja Perakitan Blok Zona Ruang Muat Kapal SPOB 5000 DWT = NETWORK ASSEMBLY LOADING SPACE ZONE SPOB 5000 DWT SHIP

Metode pembuatan kapal secara garis bersar terdiri dari dua cara yaitu pendekatan konvensional/tradisional dan modern. Dalam suatu proyek pembangunan kapal, pihak pembangun kapal akan berusaha untuk memanfaatkan sumber daya yang tersedia untuk menyelesaikan pekerjaan tepat waktu. Sumber daya galangan akan sangat mempengaruhi urutan perakitan ruang muat sehingga perlu membuat atau merancang sebuah jaringan kerja perakitan yang efisien dan efektif. CPM (Critical Path Method) merupakan salah satu metode perencanaan jaringan yang berorientasi pada waktu yang mengarah pada penentuan jadwal proyek dan perkiraan waktu yang pasti. Tujuan penelitian dengan metode ini adalah untuk mengetahui waktu dan biaya pekerjaan serta mengetahui kegiatan apa saja yang termasuk dalam kegiatan kritis. Selain itu, untuk mengontrol dan mengkoordinasikan berbagai kegiatan agar pekerjaan dapat diselesaikan dalam jangka waktu yang tepat dan juga dapat membantu galangan kapal dalam melakukan perencanaan dan pengendalian pekerjaan dengan waktu dan biaya yang lebih efisien. Objek penelitian pada tugas akhir ini adalah kapal SPOB dengan berat masing masing 131,68 Ton yang dibagi menjadi 2 blok yaitu HFS 6 dan HFS 7. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa waktu perakitan superstruktur self-propelled oil barge (SPOB) adalah adalah 203,3 Jam atau 26 hari kerja dengan asumsi jam kerja tersedia adalah 8 jam/hari dan biaya sebesar Rp2.898.296.816,38 atau Rp2.899.000.000,- (Dua milyar delapan ratus Sembilan puluh Sembilan juta) dengan 16 pekerja.

Keywords : Jaringan kerja, CPM, perakitan, ruang muat, waktu, biaya.