Pengaruh Aktivitas Pelabuhan Terhadap Kondisi Ekosistem Lamun di Pulau Sabutung, Pangkajene Kepulauan

Salah satu aktivitas yang memberikan dampak kerusakan lamun ialah kegiatan pelabuhan. Pengoperasian dan pengembangan aktivitas pelabuhan selain membawa banyak manfaat juga dapat membawa dampak negatif, seperti terjadinya pendangkalan kolam pelabuhan akibat sedimentasi, buangan dari kapal, buangan dari bahan industri, bongkar muat barang dan aktivitas pelabuhan lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi padang lamun yang dipengaruhi oleh aktivitas dan keberadaan pelabuhan di Pulau Sabutung, Pangkajene Kepulauan. Untuk mengambil dan melihat kondisi data lamun dilakukan dengan metode purposive sampling pada 3 transek dengan panjang 100 m dengan jarak antara 1 transek dengan transek lain adalah 50 m sehingga total luasannya 100 m2. Hubungan kondisi lamun dan kondisi parameter lingkungan dianalisis menggunakan one way anova, pearson correlation, dan analisis regresi linear berganda. Didapatkan pada kondisi penentuan status padang lamun, kondisi lamun di Pulau Sabutung tergolong memiliki tutupan yang miskin dengan nilai kisaran tutupan antara 0 – 13 %. Rendahnya angka penutupan di pesisir umumnya diduga karena aktivitas kapal - kapal nelayan di kawasan padang lamun, sehingga kekeruhan perairan meningkat, seperti diketahui bahwa kekeruhan menghambat terjadinya fotosintesis.