Analisis Potensi Likuifaksi pada Pesisir Kota Mamuju Menggunakan Metode NCEER (National Center for Earthquake Engineering Research) = Analysis of Liquefaction Potential in Coastal Area of Mamuju City Using the NCEER (National Center for Earthquake Engineering Research) Method

Gempa bumi terjadi akibat adanya getaran di permukaan bumi yang disebabkan oleh pergerakan kerak atau lempeng bumi. Kota Mamuju adalah Kota yang dikelilingi oleh beberapa sesar aktif seperti Sesar Makassar Thrust, Sesar Palu-Koro, Sesar Poso, Sesar Matano, Sesar Lawanopo dan Sesar Walanae, sehingga wilayah ini termasuk wilayah yang rawan gempa. Likuifaksi adalah proses perubahan sifat tanah yang awalnya padat menjadi cair karena beban siklik (berulang teratur) yang disebabkan oleh gempa sehingga tekanan air pori meningkat mendekati atau melampaui tegangan vertikal.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi geoteknik daerah pesisir Kota Mamuju dan mengetahui potensi likuifaksi pada pesisir Kota Mamuju dengan menggunakan data Standard Penetration Test (SPT) dan data kegempaan. Dalam analisis potensi likuifaksi ini, digunakan data PGA gempa dengan periode ulang 200 tahun, 500 tahun, 2500 tahun, 5000 tahun dan 10000 tahun.
Penelitian ini menggunakan metode oleh NCEER untuk mengevaluasi potensi likuifaksi dengan mendapatkan nilai faktor keamanan dari hasil perbandingan CRR dan CSR. Data tanah yang digunakan dalam penelitian ini adalah hasil pengujian lapangan Standard Penetration Test (SPT) pada Perencanaan Jalan Sumare – Sinyoyoi Kab. Mamuju yang diuji pada tahun 2012. Data kegempaan di sekitar Kota Mamuju dirujuk dari penelitian Studi Kegempaan Kota Mamuju dengan Metode PSHA (Probabilistic Seismic Hazard Analysis) pada tahun 2021.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa daerah pesisir Kota Mamuju berpotensi terjadi likuifaksi karena dekat dengan sumber gempa. Semakin besar kekuatan gempa dan periode ulang gempa, maka semakin besar pula potensi likuifaksi.

Keywords : Gempa bumi, Likuifaksi, SPT, CSR, CRR, Faktor Keamanan