UPAYA PENANGGULANGAN KEJAHATAN TERORISME DI WILAYAH HUKUM KEPOLISIAN DAERAH SULAWESI SELATAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor terjadinya kejahatan terorisme di wilayah Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan dan upaya penanggulangannya.

Penelitian ini dilakukan di Makassar dengan mengambil lokasi di kantor Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan dan Pengadilan Negeri Makassar dengan mengadakan wawancara terstruktur dengan pejabat terkait, serta menelaah dokumen-dokumen terkait. Data yang diperoleh kemudian diolah dan dianalisis secara deskriptif.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, rentetan kejahatan terorisme yang terjadi di Wilayah Kepolisian daerah Sulawesi Selatan disebabkan oleh beberapa faktor yaitu: 1. kondisi geografis wilayah Sulawesi Selatan, 2. kondisi penduduk, 3. kondisi sosial ekonomi, 4. kondisi ideologi bangsa, 5. kondisi sosial masyarakat serta nilai-nilai budaya bangsa. Untuk dapat menanggulangi kejahatan terorisme yang terjadi tersebut dilakukan berbagai upaya yang terdiri atas upaya penanggulangan preventif dan upaya penanggulangan represif. Upaya penanggulangan preventif berupa tindakan-tindakan pihak kepolisian dengan mengadakan sosialisasi di masyarakat tentang bahaya dan ancaman bom. mendata seluruh organisasi garis keras/radikal yang diketahui akan mengarah ke ancaman teror, menggalang seluruh unsur terkait, seperti dalam bidang pendidikan, bidang agama, bidang sosial serta bidang-bidang lainnya untuk bersama- sama berupaya menanggulangi kejahatan terorisme. Selain itu. pemerintah juga mengeluarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang- Undang Nomor 1 Tahun 2002, yang kemudian disetujui oleh DPR menjadi Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2003 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme. Upaya penanggulangan represif berupa tindakan kepolisian dalam bentuk penyelidikan, penyidikan, penangkapan hingga penahanan para pelaku terorisme sesuai dengan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2003 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme.