REKONSTRUKSI SANKSI TINDAKAN DALAM SISTEM PERADILAN PIDANA ANAK


Nur, Rafika (2020) REKONSTRUKSI SANKSI TINDAKAN DALAM SISTEM PERADILAN PIDANA ANAK. Disertasi thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
B013171004_disertasi cover1.png

Download (179kB) | Preview
[thumbnail of Bab 1 dan 2] Text (Bab 1 dan 2)
B013171004_disertasi 1-2.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of Daftar pustaka] Text (Daftar pustaka)
B013171004_disertasi dp.pdf

Download (381kB)
[thumbnail of Full text] Text (Full text)
B013171004_disertasi.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB)

Abstract (Abstrak)

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji hakikat sanksi tindakan dalam sistem peradilan pidana anak, pelaksanaan penjatuhan sanksi dalam sistem peradilan pidana anak, dan membuat model sanksi tindakan dalam sistem peradilan pidana anak.

Penelitian ini merupakan penelitian kombinasi antara penelitian hukum normatif dan penelitian hukum empirik dengan pendekatan filsafat, dogmatik dan konseptual. Penelitian ini dilaksanakan di Kota Makassar dan Kota Gorontalo. Jenis dan sumber data yang digunakan merupakan bahan hukum primer, sekunder dan tersier. Pengumpulan data menggunakan penelitian pustaka dan wawancara. Data yang terkumpul kemudian dideskripsikan dan dianalisis secara kualitatif.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Hakikat sanksi tindakan dalam sistem peradilan pidana anak merupakan upaya perlindungan dan pembinaan terhadap anak yang mengutamakan kepada kepentingan terbaik bagi anak. (2) Pelaksanaan penjatuhan sanksi dalam sistem peradilan pidana anak belum berjalan optimal yang dapat dinilai dari beberapa faktor yaitu : pertama, faktor hukum dimana terdapat pertentangan norma, kedua, faktor penegak hukum yaitu penegak hukum yang memiliki paradigma lebih mengutamakan menjatuhkan pidana dibandingkan tindakan terhadap anak, ketiga, faktor sarana dan prasarana yaitu terdapat kekurangan fasilitas dalam proses pembinaan anak sehingga kebanyakan anak ditempatkan pada lapas dewasa dan keempat faktor, masyarakat dan budaya dimana masyarakat masih memiliki stigmatisasi terhadap anak yang berhadapan dengan hukum. (3) model sanksi tindakan dalam sistem peradilan pidana anak terletak pada pengaturan batasan umur bahwa anak yang berumur 12 tahun dan sebelum berumur 14 tahun hanya dikenakan sanksi tindakan dan tidak bisa dikenakan sanksi pidana serta pertimbangan dalam menjatuhkan sanksi adalah umur anak bukan pada ancaman hukuman dari tindak pidana yang dilakukan oleh anak

Item Type: Thesis (Disertasi)
Subjects: K Law > K Law (General)
Depositing User: Nasyir Nompo
Date Deposited: 13 Feb 2021 11:14
Last Modified: 13 Feb 2021 11:14
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/2292

Actions (login required)

View Item
View Item