BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ADOPSI SISTEM BAGI HASIL (TESENG) DI DESA MATTIROWALIE, LIBURENG KABUPATEN BONE

Bagi peternak sapi potong skala kecil, modal merupakan salah satu faktor penghambat utama dalam mengembangankan usahataninya. Teseng merupakan salah satu kearifan lokal yang menjadi solusi penyediaan modal bagi peternak skala kecil. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh karakteristik sosial ekonomi peternak terhadap adopsi teseng. Penelitian dilaksanakan di Desa Mattirowalie Kecamatan Libureng Kabupaten Bone yang merupakan salah satu sentra berkembangnya sistem teseng. Jumlah populasi peternak adalah 313 orang dan 63 diantaranya telah melakukan bagi hasil teseng (20%). Jumlah sampel ditentukan dengan menggunakan model slovin sehingga jumlah sampel yang layak adalah minimal 76 responden. Dengan menggunakan metode quota sampling, dipilih 61 peternak yang tidak melakukan teseng (80%) dan 15 peternak (20%) yang melakukan teseng. Variabel independen terdiri dari persepsi terhadap ketersediaan modal (X1), luas lahan (X2), jumlah ternak (X3) dan umur peternak (X4). Variabel dependen adalah adopsi teseng. Model regresi yang digunakan adalah regresi logistik karena variabel dependennya merupakan variabel dikotoumeus (1 untuk adopsi dan 0 untuk tidak adopsi teseng). Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang mempengaruhi adopsi teseng adalah luas lahan (P<0,01) dan jumlah ternak (P<0,05). Persepsi, umur dan jumlah keluarga tidak berpengaruh signifikan terhadap adopsi teseng. Peningkatan adopsi teseng dapat dilakukan dengan meningkatkan kemampuan peternak menyediakan pakan hijauan baik dari hijauan rumput unggul maupun dari limbah pertanian.