Ramdhani, Nur (2021) PENGARUH PEMAKAIAN BUBBLE NASAL CONTINUOUS POSITIVE AIRWAY PRESSURE (NCPAP) TERHADAP KADAR KORTISOL SALIVA PADA BAYI KURANG BULAN = THE EFFECT OF BUBBLE NASAL CONTINUOUS POSITIVE AIRWAY PRESSURE (NCPAP) ON SALIVA CORTISOL LEVELS IN PRETERM INFANTS. Thesis thesis, Universitas Hasanuddin.
C105171009_tesis_20-06-2022 cover1.png
Download (161kB) | Preview
C105171009_tesis_20-06-2022 1-2.pdf
Download (1MB)
C105171009_tesis_20-06-2022 dp.pdf
Download (686kB)
C105171009_tesis_20-06-2022.pdf
Restricted to Repository staff only until 8 April 2024.
Download (2MB)
Abstract (Abstrak)
Latar Belakang: Distres pernapasan pada neonatus merupakan masalah penting di dunia karena menyebabkan morbiditas dan mortalitas. Bubble Nasal Continuos Positive Airway Pressure (NCPAP) merupakan alat sederhana dan efektif untuk tatalaksana distres napas pada neonatus namun pada penggunaannya dapat memicu terjadinya stres karena nyeri dan ketidaknyamanan akibat tingginya aliran gas melalui hidung dan kebisingan yang dihasilkan oleh aliran gas di nasofaring.
Tujuan: Membandingkan kadar kortisol saliva sebelum dan setelah pemasangan bubble NCPAP pada bayi baru lahir kurang bulan dengan distress napas.
Metode: Desain penelitian ini yaitu one group pretest posttest design yang dilakukan di NICU RSUP Dr.Wahidin Sudirohusodo dan beberapa Rumah Sakit di Makassar dimulai bulan Oktober 2021 sampai Februari 2022. Sampel penelitian adalah bayi baru lahir kurang bulan dengan gangguan napas yang memerlukan alat bantu napas berupa bubble NCPAP. Kadar kortisol diukur sebelum dan setelah 30 menit pemasangan bubble NCPAP.
Hasil: Subjek penelitian 36 bayi kurang bulan. Kadar kortisol saliva meningkat secara signifikan setelah 30 menit pemasangan bubble NCPAP dengan nilai (p=0.002). Ada perbedaan bermakna antara kadar kortisol berdasarkan usia gestasi sebelum pemasangan bubble NCPAP (p=0.025) dan setelah pemasangan bubble NCPAP (p=0.014). Ada perbedaan bermakna antara kadar kortisol berdasarkan pemberian steroid antenatal sebelum pemasangan bubble NCPAP (p= 0.003) dan setelah pemasangan bubble NCPAP (p=0.025).
Kesimpulan: Kadar kortisol saliva pada bayi kurang bulan setelah pemasangan bubble NCPAP lebih tinggi dibandingkan sebelum pemasangan bubble NCPAP
Kata kunci: Bayi kurang bulan, bubble NCPAP, kortisol saliva
Item Type: | Thesis (Thesis) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Preterm infant, bubble NCPAP, salivary cortisol |
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Kedokteran > PPDS Ilmu Kesehatan Anak |
Depositing User: | S.Sos Rasman - |
Date Deposited: | 10 Nov 2022 03:29 |
Last Modified: | 10 Nov 2022 03:29 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/22748 |