UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN BEBERAPA KOPI ROBUSTA (Coffea canephora Pierre.) YANG ADA DI SULAWESI SELATAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ABTS (2,2-azinobis(3-etilbenzotiazolin)6-asam sulfonat)


Indra K, Chaerunnisa (2020) UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN BEBERAPA KOPI ROBUSTA (Coffea canephora Pierre.) YANG ADA DI SULAWESI SELATAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ABTS (2,2-azinobis(3-etilbenzotiazolin)6-asam sulfonat). Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
N11114509_skripsi_22-09-2020_Cover1.jpg

Download (5kB) | Preview
[thumbnail of Bab 1 dan 2] Text (Bab 1 dan 2)
N11114509_skripsi_22-09-2020_1-2(FILEminimizer).pdf

Download (1MB)
[thumbnail of Daftar Pustaka] Text (Daftar Pustaka)
N11114509_skripsi_22-09-2020_Daftar Pustaka dan Lamp.(FILEminimizer).pdf

Download (1MB)
[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
N11114509_skripsi_22-09-2020(FILEminimizer) ............................ ok.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract (Abstrak)

Antioksidan adalah senyawa yang memiliki peranan penting dalam menjaga kesehatan karena dapat menangkal radikal bebas sehingga menghambat reaksi oksidasi dalam tubuh yang dapat mengakibatkan berbagai jenis penyakit. Biji kopi Robusta (Coffea canephora Pierre) merupakan salah satu bahan alam yang dapat digunakan sebagai antioksidan alami karena memiliki aktivitas antioksidan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan aktivitas antioksidan biji kopi Robusta (Coffea canephora Pierre) dari berbagai daerah di Sulawesi Selatan. Tahap yang dilakukan yaitu ekstraksi dengan metode maserasi kemudian pengujian kualitatif dan kuantitatif senyawa fenol dan flavonoid menggunakan spektrofotometri UV-VIS lalu dilanjutkan dengan pengujian aktivitas antioksidan dengan metode ABTS. Hasil penelitian dari uji kualitatif dan kuantitatif senyawa fenol dan flavonoid yaitu sampel positif mengandung senyawa fenol dan flavonoid, Ekstrak A (Sinjai) memiliki kandungan senyawa fenol tertinggi sebanyak 3,53 kemudian Ekstrak B (Bantaeng) 3,17 dan Ekstrak C (Toraja) 3,09 ,sedangkan pada Ekstrak B (Bantaeng) mengandung senyawa flavonoid tertinggi yaitu sebesar 0,54 kemudian Ekstrak C (Toraja) 0,37 dan Ekstrak A (Sinjai) 0,10. Pengujian aktivitas antioksidan diukur berdasarkan metode ABTS dengan Trolox sebagai pembanding dan selanjutnya dihitung nilai IC50 yang ditentukan dengan analisis probit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak biji kopi robusta dari kabupaten Bantaeng, Toraja, dan Sinjai masing-masing memiliki IC50 25.11 bpj, 25.70 bpj, dan 64.18 bpj. dan didapatkan persen rendemen terbesar pada Ekstrak A (Sinjai) diikuti Ekstrak B (Bantaeng) dan C (Toraja) yaitu 3,51%; 2,83%; dan 2,42%.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Antioksidan, ABTS, Biji kopi robusta, Maserasi, Spektrofotometri UV-VIS
Subjects: R Medicine > RS Pharmacy and materia medica
Depositing User: sangiasseri abubakar
Date Deposited: 10 Feb 2021 20:24
Last Modified: 10 Feb 2021 20:24
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/2260

Actions (login required)

View Item
View Item