PENGARUH PUASA INTERMITEN DAN KADAR GLUKOSA DARAH TERHADAP AKTIVITAS GELOMBANG ALFA YANG DIUKUR DENGAN QUANTITATIVE ELECTROENCEPHALOGRAPHY (qEEG) PADA DEWASA MUDA YANG SEHAT


Suminar, Dwi Aristtya Ayu (2021) PENGARUH PUASA INTERMITEN DAN KADAR GLUKOSA DARAH TERHADAP AKTIVITAS GELOMBANG ALFA YANG DIUKUR DENGAN QUANTITATIVE ELECTROENCEPHALOGRAPHY (qEEG) PADA DEWASA MUDA YANG SEHAT. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
C115216209_tesis cover1.jpg

Download (393kB) | Preview
[thumbnail of bab 1-2] Text (bab 1-2)
C115216209_tesis bab 1-2.pdf

Download (4MB)
[thumbnail of Dapus] Text (Dapus)
C115216209_tesis dapus.pdf

Download (970kB)
[thumbnail of Full Taxt] Text (Full Taxt)
C115216209_tesis.pdf
Restricted to Repository staff only until 1 December 2025.

Download (6MB)

Abstract (Abstrak)

ABSTRAK

DWI ARIESTYA AYU SUMINAR. Pengaruh Puasa Intermiten dan Kadar Glukosa Darah terhadap Aktivitas Gelombang Alfa yang diukur dengan Quantitative Electroencephalography (qEEG) pada Dewasa Muda yang Sehat. (dibimbing oleh Muhammad Yunus Amran, Muhammad Akbar, Audrey Devisanty Wuysang, Nadra Maricar, dan Andi Alfian Zainuddin).

Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh Puasa Intermiten dan kadar glukosa darah terhadap aktivitas gelombang alfa dengan menggunakan quantitative EEG dan aplikasi Neuroguide pada orang dewasa muda yang sehat.
Desain penelitian adalah cross sectional pada 30 subjek yang terbagi rata dalam kelompok puasa intermiten dan kelompok kontrol. Penelitian berlangsung Januari hingga Maret 2021 di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar. Subjek pada kelompok puasa intermiten adalah mereka yang telah melakukan puasa intermiten dengan metode 5/2 secara rutin paling kurang sebulan terakhir. Kedua kelompok saat dilakukan perekaman EEG sedang dalam keadaan puasa minimal 8 jam. Perekaman EEG dilakukan selama 10 menit untuk menentukan nilai absolute power alfa dan koherensi gelombang alfa dengan quantitative EEG melalui aplikasi Neuroguide. Setelah itu dilakukan pemeriksaan kadar glukosa darah.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat nilai yang lebih tinggi pada mean absolute power lobus frontal (7.95 ± 3.75 vs 4.17 ± 2.30 uV/SqU, p=0.026), mean absolute power lobus temporal (8.72 ± 4.08 vs 4.34 ± 2.60 uV/SqU, p=0.044), mean koherensi frontooccipital (32.24 ± 13.24 vs 21.93 ± 17.23, p=0.025), mean koherensi fontalpole (76.28 ± 10.20 vs 63.84 ± 17.22, p=0.036) dan mean koherensi central (9.52 ± 4.02 vs 3.93 ± 3.42, p<0.001). Terdapat hubungan antara kadar glukosa darah dengan absolute power alfa lobus frontal kelompok kontrol (p 0.036, r=0.544). Hasil penelitian tersebut menunjukkan pada kelompok puasa intermiten terjadi perubahan metabolisme otak yang mengarah ke perbaikan kognitif.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: puasa intermiten, kadar glukosa darah, quantitative EEG, fungsi kognitif
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Depositing User: Andi Milu
Date Deposited: 10 Nov 2022 01:34
Last Modified: 10 Nov 2022 01:34
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/22561

Actions (login required)

View Item
View Item