KERAGAMAN BEBERAPA GENOTIPE MUTAN GANDUM (Triticum aestivum L.) TOLERAN KEKERINGAN PADA BERBAGAI WAKTU PENGAIRAN

Ketersediaan air pada stadia pertumbuhan tanaman gandum berpengaruh terhadap pertumbuhan dan produksi, aplikasi pemberian air yang sesuai dengan fase pertumbuhan akan meningkatkan produksi pada tanaman. Penelitian bertujuan untuk mempelajari berbagai pengaturan waktu pemberian air galur mutan gandum toleran cekaman kekeringan pada dataran rendah dengan metode penghentian pemberian air di
stadia pertumbuhan vegetatif dan generatif. Penelitian dilaksanakan di Kelara, Kecamatan Tolo Selatan, Kabupaten Jeneponto, berlangsung dari Juli sampai November
2018, pada ketinggian 135 m dpl. Penelitian menggunakan rancangan petak terpisah dengan tiga ulangan. Petak utama adalah waktu pengairan, terdiri tiga taraf yaitu
pemberian air secara normal dengan pemberian air tiap 10 hari, penghentian pemberian air pada umur 30 HST -60 HST, dan penghentian pemberian air pada umur 60 HST-90
HST. Anak petak adalah genotipe gandum yang terdiri dari 11 genotipe dan empat
varietas pembanding sehingga terdapat 135 unit percobaan. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa genotipe mutan gandum yang berpotensi adaptif pada dataran rendah dengan produksi > 2 t.ha-1
pada perlakuan penghentian pemberian air umur 30
HST-60 HST dan 60 HST-90 HST masing-masing adalah N 250 4.6.2 (2,43 t.ha-1 ) dan N 350 3.2.2 (2,20 t.ha-1
). Waktu pengairan yang dapat digunakan untuk menyeleksi
mutan gandum toleran kekeringan adalah penghentian pemberian air umur 30 HST-60 HST. Interaksi yang memberi hasil terbaik adalah genotipe N 250 4.6.2 pada perlakuan
penghentian pemberian air umur 30 HST-60 HST. Karakter yang memiliki nilai heritabilitas tinggi adalah jumlah stomata, umur berbunga, umur panen, lama pengisisan
biji produksi per hektar