PERBANDINGAN FUNGSI PENGHIDU PADA PASIEN COVID-19 PRE DAN POST PEMBERIAN CUCI HIDUNG DENGAN LARUTAN ISOTONIK DAN LARUTAN HIPERTONIK = (SMELL FUNCTION COMPARASION IN COVID-19 PATIENTS BEFORE AND AFTER NASAL WASHING WITH ISOTONIC AND HYPERTONIC SOLUTIONS)


Mokoagow, Subari (2022) PERBANDINGAN FUNGSI PENGHIDU PADA PASIEN COVID-19 PRE DAN POST PEMBERIAN CUCI HIDUNG DENGAN LARUTAN ISOTONIK DAN LARUTAN HIPERTONIK = (SMELL FUNCTION COMPARASION IN COVID-19 PATIENTS BEFORE AND AFTER NASAL WASHING WITH ISOTONIC AND HYPERTONIC SOLUTIONS). Thesis thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
C035172007_tesis_08-06-2022 cover1.png

Download (196kB) | Preview
[thumbnail of Bab 1-2] Text (Bab 1-2)
C035172007_tesis_08-06-2022 1-2.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of Dapus] Text (Dapus)
C035172007_tesis_08-06-2022 dp.pdf

Download (130kB)
[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
C035172007_tesis_08-06-2022.pdf
Restricted to Repository staff only until 10 October 2024.

Download (4MB)

Abstract (Abstrak)

ABSTRACK
SUBARI MOKOAGOW. Perbandingan fungsi penghidu pada pasien COVID-19 Pre dan Post Pemberian cuci hidung larutan isotonik dan larutan hipertonik. (dibimbing oleh Muh. Fadjar Perkasa, Aminuddin Azis, Arifin Seweng).
TUJUAN : Membandingkan fungsi penghidu dengan menggunakan kriteria ADI (Nilai ambang penghidu, Diskriminasi penghidu dan Identifikasi penghidu) pada pasien COVID-19 dengan menggunakan sniffin stick tes pre dan post menggunakan cuci hidung larutan hipertonik dan larutan isotonik.
Metode : Semua pasien dengan hasil positif RT-PCR COVID 19 yang mengalami gangguan penghidu dilakukan pemeriksaan sniffing stick test dengan menggunakan kriteria (TDI) threshold, Identification and Discrimination), kemudian sampel pemberian cuci hidung larutan saline isotonik dan sebagian sampel larutan saline hipertonik, fungsi penghidu diperiksa kembali pada hari ke 7 dan 14 setelah pemberian cuci hidung.
Hasil : Total 50 sampel dengan COVID-19 yang mengalami gangguan penghidu, 25 sampel diberikan cuci hidung larutan saline isotonik dan 25 sampel diberikan cuci hidung larutan hipertonik. Perbaikan fungsi penghidu pada hari ke 7 setelah pemberian cuci hidung pada kelompok larutan hipertonik lebih baik bila dibandingkan dengan kelompok larutan saline hipertonik, sedangkan pada pengukuran hari ke 14 setelah pemberian cuci hidung baik saline isotonik dan larutan hipertonik tidak ada perbedaan bermakna pada kedua kelompok.
Kesimpulan : Gangguan penghidu merupakan salah satu gejela awal dari COVID-19, pemberian cuci hidung dengan larutan saline isotonik dan larutan hipertonik bisa disarankan sebagai terapi tambahan pada pasien COVID-19 dengan gangguan penghidu.

Keywords : Corona Virus, COVID-19, Anosmia, Hyposmia, Cuci hidung, Sniffing stick test,

Item Type: Thesis (Thesis)
Uncontrolled Keywords: Corona Virus, COVID-19, Anosmia, Hyposmia, Nasal Wash, Sndfing stick test
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Divisions (Program Studi): Fakultas Kedokteran > PPDS Ilmu Penyakit THT
Depositing User: S.Sos Rasman -
Date Deposited: 26 Oct 2022 07:31
Last Modified: 26 Oct 2022 07:31
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/22439

Actions (login required)

View Item
View Item