EFEKTIVITAS SARILUMAB SEBAGAI KANDIDAT OBAT COVID-19: SEBUAH KAJIAN SISTEMATIK


Syahrir, Sakiya (2020) EFEKTIVITAS SARILUMAB SEBAGAI KANDIDAT OBAT COVID-19: SEBUAH KAJIAN SISTEMATIK. Thesis thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
P2500216030_tesis cover1.png

Download (147kB) | Preview
[thumbnail of Bab 1-2] Text (Bab 1-2)
P2500216030_tesis 1-2.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of Daftar pustaka] Text (Daftar pustaka)
P2500216030_tesis dp.pdf

Download (266kB)
[thumbnail of Full text] Text (Full text)
P2500216030_tesis.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract (Abstrak)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas dan keamanan penggunaan Sarilumab pada pasien COVID-19 berdasarkan kajian sistematik dari berbagai artikel penelitian yang telah dipublikasikan.
Kajian sistematis ini disusun berdasarkan guideline PRISMA (Preferred Reporting Items for Systematic Reviews and Meta-Analyses). Studi yang diterbitkan setelah Desember 2019 dari database Pubmed dan Embase ditelusuri secara sistematis. Kombinasi kata kunci seperti "COVID-19”, "COVID-2019”, "severe acute respiratory syndrome coronavirus 2”, "2019-nCoV”, “SARS-CoV-2” yang dikombinasikan dengan sebuah boolean operator “AND” "Sarilumab" digunakan untuk mencari artikel.
Dari hasil penelusuran dan skrining artikel, diperoleh dua artikel yang memenuhi syarat kriteria inklusi yaitu satu artikel berupa laporan kasus dan satu artikel berupa seri kasus yang menunjukkan potensi sarilumab dalam pengobatan COVID-19. Pada artikel yang berupa seri kasus, dosis yang digunakan 400 mg secara intra vena bersama dengan hidroksiklorokuin 400 mg, azitromisin 500 mg, darunavir 800 mg, cobicistat 150 mg, dan enoxaparin 100 U/Kg. Sementara pada artikel laporan kasus, dosis sarilumab yang digunakan adalah 200 mg secara intra vena bersama dengan obat-obatan lain seperti darunavir/cobicistat/emtricitabine/tenofovir alafenamide, hidkroksiklorokuin, dan azitromisin. Namun, kombinasi hidroksiklorokuin dan azitromisin akhirnya dihentikan karena timbul perpanjangan interval QT dan adanya gejala bradikardia dengan atrioventricular block. Pada artikel seri kasus, jumlah pasien yang terlibat sebanyak 8 orang yaitu 6 laki-laki dan 2 wanita dengan kondisi akhir tujuh pasien keluar lebih cepat dari perawatan di rumah sakit (dalam waktu 14 hari) karena telah memperlihatkan hasil negatif pada tes molekuler dan satu pasien yang berusia 83 tahun meninggal pada hari ke-13 di rumah sakit. Pada laporan kasus, pasiennya hanya 1 orang laki-laki dengan kondisi akhir pasien sembuh (hasil tes swab negatif) dan kondisi klinik yang baik. Sebagai kesimpulan, sarilumab berpotensi memberikan perbaikan klinis terhadap pasien COVID-19. Akan tetapi, karena kedua artikel tersebut memiliki kualitas bukti ilmiah yang lemah maka belum bisa dijadikan dasar rujukan penggunaan sarilumab untuk pasien COVID-19 di klinik.

Item Type: Thesis (Thesis)
Subjects: R Medicine > RS Pharmacy and materia medica
Depositing User: Nasyir Nompo
Date Deposited: 10 Feb 2021 20:06
Last Modified: 10 Feb 2021 20:06
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/2241

Actions (login required)

View Item
View Item