RESPON PETANI LORONG PELAKSANA URBAN FARMING TERHADAP PENGEMBANGAN AGRIBISNIS CABAI DI KOTA MAKASSAR

Tujuan penelitian ini adalah (1) menggambarkan pelaksanaan urban faming; (2) respon petani lorong terhadap urban farming; dan (3) pengaruh respon petani lorong terhadap potensi pengebangan agribisnis cabai di Kota Makassar.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, penelitian dilakasanakan di Kota Makassar selama enam bulan dengan mewawancarai enam puluh petani lorong pelaksana urban farming. Penentuan jumlah responden enelitian ditentukan dengan rumus slovin dari seluruh petani lorong pelaksana urban farming. Data dianalisis dengan menggunakan metode regresi linear berganda.
Hasil penelitian menunjukkan respon petani lorong pelaksana urban farming yaitu pada aspek keunggulan relatif (29,76), kompabilitas (14,61), kompleksitas (13,65), triabilitas (18,64) dan observabilitas (19,25). Artimya, menunjukkan hasil yang positif. Pelaksanaan urban farming memberikan mamfaat positif bagi petani lorong dari aspek ekonomi, sosial dan ekologi. Berdasarkan hasil regresi linear berganda, variabel yang paling berpotensi sebagai pendukung pengembangan agribisnis cabai yaitu subsistem produksi, subsistem pemasaran dan subsistem jasa penunjang. Kurangnya pengalaman usaha tani yang dimiliki petani lorong dan kurangnya variasi produk membuat pelaksanaan urban farming ini sulit untuk dikembangkan menjadi agribisnis karena pengembangan agribisnis tidak akan efektif dan efisien bila hanya mengembangkan salah satu dari subsistem yang ada di dalamnya. Untuk dapat meningkakan pendapatan petani secara nyata sistem agribisnis harus dilaksanakan dengan saling mendukung