FAKTOR-FAKTOR RISIKO KEJADIAN INFEKSI SALURAN KEMIH PADA PASIEN YANG TERPASANG KATETER MENETAP DI RUANG RAWAT INAP RSUD TARAKAN

Latar belakang: ISK merupakan infeksi nosokomial yang sering terjadi sekitar 40% dari seluruh infeksi. Data dari hasil penelitian yang dilakukan di RSUD Tarakan khususnya diruang perawatan bedah dan interna tentang angka kejadian ISK menunjukkan bahwa dari bulan juli-agustus 2013 didapatkan 45
responden, dan ditemukan angka kejadian ISK 30 responden (66,67%). Penelitian ini bertujuan mengetahui faktor-faktor risiko kejadian ISK pada pasien yang terpasang kateter menetap di Ruang Rawat Inap RSUD Tarakan. Metode: Rancangan penelitian menggunakan pendekatan kohor prospektif dimana sekelompok subjek penelitian diikuti secara prospektif dari hari pertama sampai hari ketujuh pemasangan kateter.
Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan metode sampling yaitu non random dengan teknik purposive sampling dengan jumlah responden sebanyak 45 orang. Hasil: Uji pearson correlation dan chi-square digunakan untuk melihat korelasi antar variabel. Faktor risiko kejadian ISK adalah lama rawat (p=0,018, r= -0,352) dan lama terpasang kateter (p=0,000, r= -
0,747). sedangkan usia (p=1,00), jenis kelamin (p=0,519), prosedur pemasangan kateter (p=0,110), perawatan kateter (p=0,059) bukan merupakan faktor risiko kejadian ISK pada pasien yang terpasang kateter. Kesimpulan: lama rawat dan lama terpasang kateter merupakan faktor risiko kejadian ISK pada pasien yang terpasang kateter di Ruang Rawat Inap RSUD Tarakan. Oleh Karena itu, SOP di RSUD Tarakan
tentang lama rawat perlu ditinjau kembali dimana lama penggunaan kateter sebaiknya tidak lebih dari 3
hari untuk menurunkan kejadian ISK. Kata Kunci : prosedur pemasangan kateter, perawatan kateter, lama rawat, lama terpasang kateter dan ISK. Kepustakaan : 31 (2000-2013)