SISTEM BAGI HASIL (TESANG) USAHA SAPI POTONG DI SESA BATU LAPPA, KECAMATAN PATIMPENG, KABUPATEN BONE

Sistem bagi hasil (tesang) merupakan system yang suddah diterapkan turun temurun di masyarakat bugis-makassar khususnya masyarakat setempat. Dengan modal kepercayaan (Trust) dan kecendrukan karakter masyarakat yang menjunjung tinggi kejujuran dalam bermasyarakat sehingga system ini dapat bertahan meskipun telah mengalami beberapa penyesuaian dalam penerapannya dari tahun ke tahun. Berdasarkan uraian tersebut, maka peneliti tertarik mengadakan penelitian tentang Sistem bagi hasil (Tesang) usaha sapi potong di desa batulappa kecamatan patimpeng kabupaten bone. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mekanisme system bagi hasil (teseng) yang berlaku didaerah setempat. Karena system ini merupakan system yang sudah cukup lama tapi tetap diterapkan dalam kehidupan masyarkat setempat. Metode penelitian yang digunakan adalah survey.. responden yang diambil sebanyak 17 orang dengan menggunakan purposive sampling. Secara keseluruhan penerapan system bagi hasil yang ada didesa batu lappa kecamatan patimpeng kabupaten bone dengan tiga pembagian pola dapat dikatakan cukup sukses. Karena adanya system bagi hasil ini dirasakan sangat membantu kehudupan beternak. Ada 7 orang dari 17 orang responden yang menerapkan system bagi hasil (teseng) dengan pola I. Pola Ini Lebih Banyak diterapkan karena dianggap oleh pemilik lebih cepat dalam proses pengembambiakannya, selain itu bagi peternak yang menerapkan pola I menganggap pola ini lebih memberikan keuntungan lebih bagi peternak karena anak pertama di tahun pertama akan menadi milik peternak sesuai dengan pola pembagiannya. Sebenarnya pola apapun itu dalam konsep teseng bagi peternak tidak masalah, dikarenakan inti dari system bagi hasil (teseng) sebenarnya mengedepankan sisi saling membantu antara pemilik dan peternak atas dasr kepercayaan.