KONDISI STATUS JARINGAN PERIODONTAL DAN KEBUTUHAN PERAWATAN PERIODONTAL PADA SISWA USIA 16-17 TAHUN DI SMAN 1 ENREKANG

Latar belakang: Gangguan pada rongga mulut yang sering dijumpai adalah karies gigi dan penyakit periodontal. Kebersihan mulut yang buruk merupakan faktor predisposisi penting untuk terjadinya penyakit periodontal. Menurut World Health Organization (WHO) sasaran terbaik untuk promosi kesehatan gigi dan mulut serta jaringan disekitarnya adalah pelajar. Tujuan: Untuk mengetahui kondisi status dan kebutuhan perawatan periodontal pada siswa usia 16-17 Tahun SMAN 1 ENREKANG. Metode: Penelitian ini menggunakan metode observasional deskriptif dengan pendekatan cross sectional study. Pemeriksaan sampel penelitian dilakukan dengan menggunakan kaca mulut dan probe periodontal WHO, kemudian dievaluasi menggunakan Community Periodontal Index of Treatment Needs (CPITN). Hasil: Diperoleh 21 orang (13,5%) memiliki jaringan periodontal yang sehat, 3 orang (1,9%) terjadi perdarahan saat probing), 127 orang (81,9%) terdapat kalkulus sub atau supragingiva, dan 4 orang (2,6%) adanya poket 4-5 mm. Sedangkan untuk kebutuhan perawatan periodontal 21 orang (13,5%) tidak membutuhkan perawatan, 3 orang (1,9%) membutuhkan instruksi kebersihan mulut, 127 orang (81,9%) membutuhkan instruksi kebersihan mulut, scalling, dan root planning, serta 4 orang (2,6%) membutuhkan instruksi kebersihan mulut, scalling, dan root planning. Kesimpulan: Kondisi status jaringan periodontal siswa SMAN 1 Enrekang usia 16-17 tahun berdasarkan indeks CPITN memiliki skor tertinggi 2 (kalkulus supra ataupun subgingiva)sehingga kebutuhan perawatan yang diperlukan berupa pemberian instruksi kesehatan gigi dan mulut dan melakukan scaling di dokter gigi.