Desain dan Rancang Bangun Bubu Lipat Dalam Upaya Pemanfaatan Ikan Demersal

Pelarangan pengoperasian Pukat Tarik dan Pukat Hela di Indonesia membawa dampak pada menurunnya hasil tangkapan ikan demersal laut dalam terutama udang karena alat lain selain trawl dasar (pukat hela) sulit untuk menjangkau kedalaman 40 m atau lebih. Pada kedalaman tersebut hanya alat pancing yang mampu menjangkaunya tetapi udang tidak dapat dipancing, oleh sebab itu di buatlah rancangan bubu laut dalam yang mampu menangkap ikan, udang dan taripang diperairan. Namun setelah di konstruksi di penelitian pendahuluan tidak mendapatkan hasil tangkapan yang sesuai dengan trawl yaitu udang sehingga dilakukan perubahan konstruksi dengan mengubah mata jaring (mesh size) dari 1,5 inchi menjadi ¾ inchi, dan bukaan mulut agar udang bisa menerobos pintu masuk. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei 2020 di Laboratorium Rancang Bangun Alat Penangkapan fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Hasanuddin. Kemudian proses penelitian di lapangan dilanjutkan dengan melakukan pengoperasian alat tangkap bubu yang dilakukan pada bulan Juli 2020 di salah satu penyaring air garam (tandon) yang berada di Kelurahan Tonrokassi Barat, Kecamatan Tamalatea, Kabupaten Jeneponto.Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif eksploratif diperoleh dengan melakukan pengamatan langsung terhadap material bubu, melakukan perbaikan dan wawancara juga dilakukan kepada nelayan yang berpengalaman dalam mengoperasikan bubu. Setalah diturunkannya alat tangkap ke dalam tendon dan dengan dilakukannya perubahan konstruksi pada mesh size (mata jaring) dan bukaan mulut yang terbuka alat ini bisa mendapatkan udang dan kepiting
Kata Kunci : Bubu, Bukaan mulut, mata jaring, Udang