ANALISIS DETERMINAN STUNTING PADA BADUTA USIA 6-24 BULAN DI KELURAHAN KELAPA LIMA, MERAUKE, PAPUA

Stunting merupakan masalah kurang gizi kronis yang disebabkan malnutrisi kronis dan infeksi berulang, yang mengakibatkan gangguan pertumbuhan, yaitu anak terlalu pendek dari standar usianya. Stunting menyebabkan kesakitan dan kematian pada anak. Penelitian ini bertujuan untuk menilai determinan stunting pada baduta usia 6-24 bulan di Kelurahan Kelapa Lima, Merauke, Papua.
Rancangan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan design Cross Sectional. Penelitian dilaksanakan pada 16 April - 11 Mei 2022 di Kelurahan Kelapa Lima, Merauke, Papua. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling sebanyak 103 orang. Sumber data berasal dari data primer dan sekunder. Analisis data dilakukan secara univariat, bivariat, dan multivariat.
Hasil penelitian yang diperoleh dari pengukuran PB/U dan BB/U, menunjukkan bahwa dari 103 baduta terdapat 25 baduta (24,3%) mengalami stunting. Berdasarkan hasil analisis statistik chi-square dan uji regresi logistik berganda diketahui faktor yang paling berpengaruh adalah status gizi ibu saat hamil (OR = 8,558, p = 0,000), panjang badan lahir (OR = 4,877, p = 0,000), dan berat badan lahir (OR = 3,041, p = 0,003). Kesimpulannya yaitu status gizi ibu saat hamil memiliki pengaruh yang paling besar terhadap kejadian stunting pada baduta. Upaya pengawasan dan pembinaan, pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil dengan Kurang Energi Kronis, serta pengabdian masyarakat dengan memberikan edukasi dan pelatihan gizi dapat dijadikan sebagai upaya intervensi untuk mengurangi kejadian stunting.