HUBUNGAN KADAR HBA1C SERUM TERHADAP PROSES PENYEMBUHAN FRAKTUR TULANG PASKA OPERASI PADA PASIEN DIABETES MELITUS

Pendahuluan. Fraktur didefinisikan oleh hilangnya kontinuitas tulang atau tulang rawan, baik total maupun parsial. Diabetes Mellitus adalah sekelompok penyakit metabolik yang ditandai dengan hiperglikemia akibat gangguan sekresi insulin, kerja insulin, atau keduanya. HbA1c dapat digunakan sebagai alat diagnostik dan juga menentukan kontrol glikemik pasien Diabetes Mellitus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kadar HbA1c serum dengan proses penyembuhan patah tulang pasca operasi pada pasien Diabetes Mellitus. Metode. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan metode penelitian kohort retrospektif. Populasi penelitian adalah pasien diabetes melitus yang dirawat di IGD RSUD Wahidin Sudirohusodo Makassar akibat patah tulang panjang, periode September 2019-Februari 2020. Hasil dianalisis menggunakan uji Chi-square. Hasil. Kami mengamati 70 pasien diabetes mellitus yang melakukan operasi reduksi dan fiksasi fraktur. Dari 35 pasien dengan diabetes terkontrol (HbA1c 7%), terdapat 13 pasien dengan penyembuhan tulang baik dan 22 pasien dengan penyembuhan tulang yang tertunda. Uji Chi-square menunjukkan p-value 0,008 (hubungan signifikan). Kesimpulan. Kami menyimpulkan bahwa peningkatan kadar HbA1c terkait dengan hambatan dalam penyembuhan patah tulang berdasarkan radiographic union scale in tibial fractures (RUST). Selain itu, analisis beberapa komorbiditas menemukan bahwa infeksi berkontribusi pada status penyembuhan patah tulang.