Kesiapan Implementasi Program Kampus Sehat di Universitas Hasanuddin

World Health Organization pada tahun 1998 memperkenalkan konsep Health Promoting University yang merupakan salah satu upaya promosi kesehatan berbasis lingkungan yang menerapkan pendekatan sosio-ekologis Di Indonesia saat ini terdapat kurang lebih 4500 perguruan tinggi yang mengelola sekitar 7,5 juta mahasiswa dan sekitar 400 ribu orang dosen. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui peluang dan hambatan implementasi program kampus sehat di Universitas Hasanuddin. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan desain deskriptif yang dilaksanakan pada bulan September sampai dengan Oktober 2020 di Universitas Hasanuddin. Metode pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam dan observasi. Informan dalam penelitian ini terdiri dari 46 orang. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif.
Berdasarkan hasil penelitian komunikasi dan sosialisasi pihak Kementerian Kesehatan Republik Indonesia sudah berjalan dengan baik hanya saja komunikasi dan sosialisasi di internal Universitas Hasanuddin yang masih belum berjalan dengan baik. Informan juga menyatakan sikap bahwa sangat mendukung ketika program kampus sehat di terapkan di Universitas Hasanuddin. Sebagian besar informan mengatakan bahwa Sumber Daya Manusia yang ada di Universitas Hasanuddin sudah cukup dan siap untuk mengawasi jalannya program kampus sehat mengingat Unhas memiliki 5 fakultas kesehatan yang bisa memotori lahirnya program ini. Semua informan mengatakan bahwa perlu ada struktur birokrasi khusus dalam pelaksanaan program kampus sehat agar ada yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan program ini. Dari empat variabel pendukung implementasi suatu kebijakan atau program menurut George C. Edward, dalam wawancara yang dilakukan oleh peneliti, komunikasi adalah variabel utama yang sangat mempengaruhi belum diimplementasikannya program kampus sehat Universitas Hasanuddin.
Keywords Kampus sehat, Komunikasi, Sikap, Sumber Daya, Struktur Birokrasi