Analisis Sebaran Potensi E-Waste Di Kota Makassar = Analysis of E-Waste Potential Distribution in Makassar City

Perkembangan teknologi mendorong masyarakat untuk memperbarui alat elektroniknya, sehingga jumlah alat elektronik yang rusak atau tidak digunakan lagi semakin meningkat. E-Waste tergolong limbah B3 dan memerlukan pengelolaan dengan cara khusus. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi timbulan, sebaran, dan pengelolaan e-waste di Kota Makassar. Penelitian ini menggunakan metode random sampling berdasarkan SNI 19-3694-1994 tentang Metode Pengambilan dan Pengukuran Contoh Timbulan dan Komposisi Sampah Perkotaan dengan jumlah responden sebanyak 500 KK. Hasil penelitian menunjukkan potensi timbulan e-waste yang dihasilkan dari 15 kecamatan di Kota Makassar sebesar 5651,2 Ton/Tahun. Sebaran potensi timbulan e-waste di Kota Makassar adalah sebagai berikut : Tamalate sebesar 38,5 Ton/Km^2, Biringkanaya sebesar 15,2 Ton/Km^2, Rappocini sebesar 73,6 Ton/Km^2, Panakkukang sebesar 36,8 Ton/Km^2, Tamalanrea sebesar 17,7 Ton/Km^2, Tallo sebesar 86,2 Ton/Km^2, Manggala sebesar 19,9 Ton/Km^2, Makassar sebesar 123,6 Ton/Km^2, Mamajang sebesar 102 Ton/Km^2, Mariso 113,8 Ton/Km^2, Bontoala sebesar 88,2 Ton/Km^2, Ujung Tanah sebesar 25,1 Ton/Km^2, Wajo sebesar 53,5 Ton/Km^2, Ujung Pandang sebesar 38,1 Ton/Km^2, dan Sangkarrang sebesar 25,7 Ton/Km^2. Metode pengelolaan e-waste yang diterapkan masyarakat Kota Makassar adalah sebagai berikut : disimpan 40%, dijual 33%, diperbaiki 20%, dibuang 4%, dan dialihfungsikan 3%.

Keywords : E-Waste, Pengelolaan E-Waste, Kota Makassar