HUBUNGAN ANTARA INFEKSI KECACINGAN DENGAN STATUS GIZI PADA ANAK SEKOLAH DASAR: LITERATUR REVIEW

Latar Belakang : Infeksi kecacingan merupakan salah satu penyakit yang masuk dalam 10 besar penyakit anak di Indonesia. Infeksi kecacingan yang banyak dijumpai pada anak sekolah yaitu cacing STH (Kamila, 2017). Lebih dari 1,5 miliar orang atau 24% dari populasi dunia, terinfeksi dengan infeksi cacing yang ditularkan melalui tanah di seluruh dunia diperkirakan terinfeksi cacing Soil-transmitted helminths dengan distribusi terbanyak berada di Afrika sub-Sahara, Amerika, China, dan Asia Timur (WHO, 2019). Prevalensi infeksi kecacingan di Indonesia masih relatif tinggi, yaitu antara 2,5% - 62%, tergantung pada kondisi geografis, pendidikan, ekonomi, sanitasi lingkungan dan higiene masyarakat (Kemenkes RI, 2017). Dimana infeksi cacing dapat mempengaruhi asupan (intake), pencernaan (digestive), penyerapan (absorbsi), dan metabolisme makanan. Secara kumulatif, infeksi cacing dapat menimbulkan kerugian terhadap kebutuhan zat gizi karena kurangnya kalori dan protein (Kemenkes RI, 2017).
Tujuan : Tujuan dari literatur review ini untuk mengetahui hubungan antara infeksi kecacingan terhadap status gizi pada anak sekolah dasar.
Metode : Pada literatur ini dilakukan pencarian studi literatur menggunakan kata kunci sesuai topik, kemudian dilakukan penyaringan dengan kriteria yang telah ditentukan.
Hasil : Dari 237 studi diperoleh 16 studi yang memenuhi kriteria inklusi dan ditetapkan sebagai tinjauan. Hasil yang diperoleh yaitu tidak terdapat hubungan antara infeksi kecacingan dengan status gizi pada anak sekolah dasar.
Kesimpulan : tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kejadian infeksi kecacingan dengan status gizi pada anak sekolah dasar.
Kata Kunci : Infeksi kecacingan, status gizi, anak sekolah dasar