Hamid, Muhammad Widyan Ghazi (2020) STUDI PERBANDINGAN KADAR ENZIM HATI PASIEN KANKER PAYUDARA SEBELUM KEMOTERAPI DENGAN KONTROL DI RS WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR TAHUN 2019. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.
C011171374_skripsi COVER1.png
Download (169kB) | Preview
C011171374_skripsi 1-2.pdf
Download (1MB)
C011171374_skripsi DP.pdf
Download (513kB)
C011171374_skripsi.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (1MB)
Abstract (Abstrak)
Latar Belakang: Kasus penyakit kanker merupakan salah satu penyebab kematian utama di seluruh dunia. Menurut World Health Organization (WHO) tahun 2013, insidens kanker pada tahun 2008 sampai 2012 mengalami peningkatkan dari 12,7 juta kasus meningkat menjadi 14,2 juta kasus. (Kemenkes RI, 2015). Salah satu penyebab utama kematian pada KPD adalah metastasis jauh. Diperkirakan hampir sepertiga pasien baru yang terdiagnosa KPD, diprediksi akan mengalami metastasis dan kemudian meninggal dunia akibat metastasis tersebut. Median kesintasan hidup sejak ditemukan metastasis jauh adalah 3 tahun.Lokasi tersering metastasis jauh pada KPD adalah tulang, hati, paru-paru, otak, dan payudara kontralateral. Enzim Transaminase atau disebut juga enzim aminotransferase adalah enzim yang mengkatalisis reaksi transaminasi. Terdapat dua jenis enzim serum transaminase yaitu Serum Glutamat Oksaloasetat Transaminase (SGOT) dan Serum Glutamat Piruvat Transaminase (SGPT). Pemeriksaan SGPT adalah indikator yang lebih sensitif terhadap kerusakan hati dibanding SGOT. Hal ini dikarenakan enzim GPT sumber utamanya di hati, sedangkan enzim GOT banyak terdapat pada jaringan terutama jantung, otot rangka, ginjal dan otak (Cahyono, 2009). Enzim SGOT dan SGPT mencerminkan keutuhan atau intergrasi sel-sel hati. Adanya peningkatan enzim hati tersebut dapat mencerminkan tingkat kerusakan sel-sel hati. Makin tinggi peningkatan kadar enzim SGOT dan SGPT, semakin tinggi tingkat kerusakan sel-sel hati (Cahyono 2009). Tujuan: Mengetahui bagaimana perbandingan kadar enzim hati pasien kanker payudara sebelum kemoterapi dengan pasien tanpa kanker payudara di RS Wahidin Sudirohusodo Makassar Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross sectional pada pasien kanker payudara sebelum kemoterapi dengan kontrol di RS Wahidin Makassar dengan menggunakan hasil pemeriksaan lab pada sampel. Sampel: Jumlah sampel diambil berdasarkan total sampling yaitu sebanyak 42 orang. Hasil Penelitian: Rerata kadar SGOT pasien kanker payudara sebelum kemoterapi (39.62±41.016) lebih tinggi dibandingkan dengan kadar SGOT kontrol (21.05±12.690). Rerata kadar SGPT pasien kanker payudara sebelum terapi (31.71±47.658) lebih tinggi dibandingkan rerata kadar SGPT kontrol (20.52±29.499). Berdasarkan hasil uji statistik non parametrik menggunakan Uji Mann Whitney menunjukkan nilai signifikansi p>0,05 yang artinya tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kadar enzim hati pasien kanker payudara sebelum kemoterapi dengan kontrol.
Keywords: Kanker payudara, Sebelum kemoterapi, Enzim hati, Kontrol
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Depositing User: | S.Sos Rasman - |
Date Deposited: | 27 Jan 2021 03:13 |
Last Modified: | 06 Nov 2024 04:31 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/2080 |