KESANTUNAN BERBAHASA INDONESIA MENGENAI COVID-19 DALAM CAPTION DAN KOMENTAR INSTAGRAM TERVERIFIKASI = POLITENESS IN INDONE-SIAN LANGUAGE CONCERNING COVID-19 IN VERIFIED INSTAGRAM CAPTIONS AND COMMENTS

ABSTRAK

IRENE, PABUNTANG. Kesantunan Berbahasa Indonesia mengenai Covid-19 dalam Caption dan Komentar Instagram Terverifikasi (dibimbing oleh Gusnawaty dan Kaharuddin.
Penelitian ini bertujuan mengklasifikasikan wujud kesantunan berbahasa Indonesia dalam caption Instagram terverifikasi yang setuju terhadap Covid-19, mendeskripsikan wujud kesantunan berbahasa Indonesia dalam komentar caption Instagram terverifikasi yang setuju terhadap Covid-19, dan mendeskripsikan wujud ketidaksantunan berbahasa Indonesia dalam komentar caption Instagram terverifikasi yang tidak setuju terhadap Covid-19.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan menggunakan pendekatan pragmatik. Adapun sumber data penelitian ini adalah caption dan komentar mengenai Covid-19 dalam Instagram terverifikasi yang diunggah sejak postingan 1 Januari 2020 hingga 30 Juni 2021. Pengumpulan data menggunakan metode simak dengan teknik catat. Data dianalisis dengan menggunakan metode padan ekstralingual dengan cara menghubungkan masalah bahasa dengan hal yang di luar bahasa.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama, wujud tuturan santun yang setuju terhadap Covid-19 dalam caption dan komentar Instagram terverifikasi menggunakan strategi kesantunan positif. Ada empat wujud strategi yang ditemukan sama dalam caption dan komentar, yaitu memberi perhatian lebih, menggunakan penanda keakraban, melibatkan penutur dan lawan tutur dalam kegiatan, dan bersikap optimis. Kemudian, ada dua wujud strategi yang ditemukan berbeda, yaitu dalam caption ditemukan wujud memberikan atau menanyakan alasan tertentu dan dalam komentar ditemukan wujud menambahkan atau menyetujui pendapat. Kedua, wujud tuturan tidak santun yang tidak setuju terhadap Covid-19 dalam komentar Instagram terverifikasi ditemukan tiga strategi ketidaksantunan, yaitu ketidaksantunan positif (mengabaikan, tidak simpatik, dan menggunakan bahasa kasar), ketidaksantunan negatif (mencemooh atau mengejek, menakut-nakuti, menghina, dan meremehkan), dan sarkasme (sapaan, kalimat interogatif, dan memuji). Penggunaan strategi santun dan tidak santun dalam Instagram menunjukkan bahwa media sosial adalah ruang publik yang dapat digunakan masyarakat untuk bertutur secara bebas. Oleh karena itu, sebaiknya diadakan pelatihan bagi masyarakat agar dapat membedakan etika berbicara secara pribadi dan di ruang publik.

Keywords : Strategi Kesantunan, Strategi Ketidaksantunan, Caption, Komentar, Instagram.