PENGHASILAN YOUTUBER SEBAGAI OBJEK ZAKAT PROFESI DITINJAU DARI HUKUM ISLAM

RAHMATIA (B011181348) “PENGHASILAN YOUTUBER SEBAGAI OBJEK ZAKAT PROFESI DITINJAU DARI HUKUM ISLAM”. (Dibawah bimbingan Achmad sebagai Pembimbing I dan Andi Kurniawati sebagai Pembimbing II).

Penelitian ini bertujuan untuk menelaah kriteria youtuber dapat dikategorikan sebagai wajib zakat (muzakki) serta menelaah indikator konten youtuber sebagai sumber penghasilan dapat menjadi objek zakat.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian normatif dengan pendekatan undang-undang dan pendekatan konseptual. Bahan hukum yang digunakan yaitu bahan hukum primer berupa Al-Qur’an, hadits,dan peraturan perundang-undangan serta bahan hukum sekunder berupa buku, jurnal, maupun artikel ilmiah. Teknik pengumpulan bahan hukum yaitu studi pustaka dengan analisis kualitatif yang dijabarkan secara deskriptif.

Hasil penelitian ini, yaitu (1) kriteria youtuber sebagai muzakki adalah youtuber yang memperoleh penghasilan dari youtube. Berdasarkan PMA 52/2014, Fatwa MUI 3/2003, dan KHES, zakat yang dikeluarkan tidak menekankan pada bentuk pekerjaan/profesi namun hasil yang didapatkan dari aktivitas yang dilakukan yang sudah mencapai nisab zakat dengan memperhatikan nilai dan prinsip Islam. Youtuber melekat pada individu sehingga kriteria youtuber sebagai muzakki juga sesuai dengan kriteria muzakki sebagai individu. (2) Indikator konten youtuber sebagai sumber penghasilan yang dijadikan objek zakat yaitu sesuai dengan Fatwa MUI 24/2017 dengan tidak melanggar ketentuan agama, peraturan perundang- undangan, dan kebijakan youtube.