TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP KEDUDUKAN ANAK DALAM PEMBATALAN PERKAWINAN (Studi Kasus Putusan Nomor: 2530/Pdt.G/2019/PA.Mdn)


Pawe, Zaskiah Salsabila (2022) TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP KEDUDUKAN ANAK DALAM PEMBATALAN PERKAWINAN (Studi Kasus Putusan Nomor: 2530/Pdt.G/2019/PA.Mdn). Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of cover]
Preview
Image (cover)
B011181126_skripsi_22-09-2022 cover1.png

Download (123kB) | Preview
[thumbnail of bab 1-2] Text (bab 1-2)
B011181126_skripsi_22-09-2022 1-2.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of daftar pustaka] Text (daftar pustaka)
B011181126_skripsi_22-09-2022 dp.pdf

Download (410kB)
[thumbnail of full text] Text (full text)
B011181126_skripsi_22-09-2022.pdf
Restricted to Repository staff only until 1 January 2027.

Download (1MB)

Abstract (Abstrak)

Zaskiah Salsabila Pawe (B011181126) dengan judul Tinjauan Hukum Islam Terhadap Kedudukan Anak Dalam Pembatalan Perkawinan (Studi Kasus Putusan Nomor : 2530/Pdt.G/2019/PA.Mdn). Di bawah bimbingan Achmad sebagai Pembimbing Utama dan Ahsan Yunus sebagai Pembimbing Pendamping.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pandangan Hukum Islam tehadap kedudukan anak akibat pembatalan perkawinan dengan studi kasus Putusan Nomor.2530/Pdt.G/2019/PA.Mdn. Metode penelitian yang digunakan terdiri dari data primer yang diperoleh melalui teknik wawancara. Wawancara yang dilakukan secara langsung dengan Hakim Pengadilan Agama Makassar dan Anggota Majelis Ulama Sulawesi Selatan. Adapun teknik pengumpulan data sekunder dilakukan dengan cara membaca dan menelusuri buku-buku, jurnal dan artikel yang berhubungan dengan permasalahan yang diteliti. Selanjutnya, seluruh data disajikan secara deskriptif yang dapat menjawab permasalahan pada penelitian ini.
Hasil yang diperoleh pada penelitian ini, menunjukkan bahwa perkawinan yang dilaksanakan tanpa adanya itikad baik yaitu tanpa memenuhi rukun dan syarat perkawinan maka perkawinan tersebut dapat dibatalkan. Dibatalkannya perkawinan menyebabkan akibat hukum menyebabkan akad suami dan istri cacat hukum dan dianggap tidak pernah terlaksana. Pembatalan perkawinan terbagi dalam dua bentuk, yaitu perkawinan yang dapat dibatalkan dan perkawinan yang batal demi hukum.
Kemudian, kedudukan hukum seorang anak tidak berlaku surut terhadap batalnya perkawinan orang tuanya, tetap dikaitkan sebagai anak sah. Namun, seorang kedudukan hukum anak jika perkawinan orang tuanya termasuk bentuk pembatalan perkawinan yang batal demi hukum maka, anak tersebut hanya berhubungan nasab kepada ibu dan keluarga ibunya. Sedangkan, anak yang perkawinan orang tuanya termasuk bentuk pembatalan perkawinan yang dapat dibatalkan, maka anak tersebut tetap bernasabkepada ayah dan ibunya. Tetap memperoleh hak dan kewajiban yang sama dengan anak lainnya.
Kata kunci : Anak, Perkawinan, Kedudukan Hukum.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: K Law > K Law (General)
Divisions (Program Studi): Fakultas Hukum > Ilmu Hukum
Depositing User: Nasyir Nompo
Date Deposited: 06 Oct 2022 00:52
Last Modified: 06 Oct 2022 00:52
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/20425

Actions (login required)

View Item
View Item