PENGARUH LAMA EKSTRAKSI TERHADAP KADAR POLIFENOL TOTAL DAN KATEKIN BIJI BUAH PINANG (Areca catechu L.) DARI BEBERAPA DAERAH DI SULAWESI SELATAN DENGAN METODE ULTRASONIC ASSISTED EXTRACTION

Biji pinang yang memiliki banyak manfaat dan khasiat mengandung berbagai macam metabolit sekunder. Kandungan metabolit sekundernya dapat diekstraksi dengan berbagai cara, salah satunya dengan metode Ultrasonic Assisted Extraction. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama ekstraksi biji pinang dari beberapa daerah di Sulawesi Selatan terhadap kandungan polifenol total dan katekin dengan metode Ultrasonic Assisted Extraction. Biji buah pinang yang diperoleh dari daerah Bulukumba, Sidrap, Masamba, Bone, dan Enrekang dengan ketinggian daerah masing-masing ≤ 25 mdpl, ≤ 100 mdpl, ≤ 300 mdpl, ≤ 400 mdpl, dan ≤ 3.300 mdpl; diekstraksi dengan variasi lama ekstraksi 15, 30, 45, dan 60 menit dengan menggunakan pelarut etanol 96%. Kandungan polifenol total diukur dengan menggunakan metode spektrofotometri UV-Vis dan kandungan katekin diukur dengan menggunakan metode KLT-Densitometri. Didapatkan bahwa faktor lama ekstraksi tidak berpengaruh secara signifikan dipengukuran kadar polifenol total dan katekin, sedangkan faktor asal tempat tumbuh pinang berpengaruh secara signifikan pada pengukuran kadar polifenol total dan tidak berpengaruh secara signifikan pada pengukuran kadar katekin.Hasil tertinggi kandungan polifenol total yang didapatkan berasal dari ekstrak biji pinang dari daerah Bone dengan lama ekstraksi 60 menit sebesar 822,387 µg/mg. Hasil tertinggi kandungan katekin didapatkan dari ekstrak biji pinang dari daerah Bulukumba lama ekstraksi 60 menit sebesar 14,081 µg/mg.