"Persepsi punggawa teripang terhadap undang-undang no 16 tahun 1964 tentang bagi hasil perikanan di pulau barrang lompo" = "The perception of the sea cucumber retainer on Law No. 16 of 1964 concerning the sharing of fishery products on Barrang Lompo Island".

Penelitian ini bertujuan untuk mereview penggolongan skala likert yang telah dikemukakan beberapa peneliti. Kemudian, jumlah optimal titik respon pada skala likert juga akan dibahas, berjumlah genap atau ganjil.Melalui pendekatan deskriptif korelasi peneliti menjelaskan pula bagaimana keadaan real pola hubungan kerja dan bagi hasil nelayan dan punggawa dan pengaruh antar keduanya.Sesuai Analisa data dalam penelitian ini dilakukan berdasarkan acuan dari pendapat Miles dan Huberman yang mengemukakan bahwa aktifitas dalam menganalisis data dilakukan secara interaktif dan berlangsung terus menerus sampai tuntas hingga data sampai jenuh.Data diperoleh di lapangan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi jumlah yang cukup banyak untuk itu perlu segera dilakukan analisa data melalui reduksi data. Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal pokok, memfokuskan pada hal penting demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas. Adapun bagi hasil pada kelompok kerja nelayan, tentunya bergantung dari besarnya hasil produksi yang diperoleh. Sehingga jumlah hasil tangkapan menentukan besar-kecilnya bagian yang diperoleh setiap anggota sawi dan punggawa yang ada di pulau barrang lompo. Pola hubungan dan aturan sistem bagi hasil yang diterapkan oleh kelompok kerja nelayan tentunya berbeda-beda, tergantung dari punggawanya menaggapi undang undang bagi hasil perikanan sehingga sifatnya sangat unik.

Keywords : Persepsi, Teripang, Skala Likert, Aturan Bagi Hasil, Barrang Lompo