Etnobotani Tumbuhan Obat di Resort Minasatene, Taman Nasional Bantimurung-Bulusaraung, Pangkep = Ethnobotany of Medicinal Plants in Minasatene Resort, Bantimurung-Bulusaraung National Park, Pangkep

Masyarakat di Resort Minasatene, Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung, telah lama menggunakan tumbuhan obat baik untuk menyembuhkan penyakit maupun menjaga kesehatan. Namun pengetahuan tersebut belum terdata dengan baik, begitu juga Informasi mengenai intensifitas penggunaan tumbuhan obat oleh masyarakat serta faktor yang mempengaruhi penggunaan tumbuhan obat tersebut masih terbatas. Variabel pada penelitian ini dibagi ke dalam dua kelompok yaitu keragaman jenis tumbuhan obat dan intensifitas penggunaan obat. Data keragaman jenis tumbuhan obat, terdiri dari karakteristik responden, jenis tumbuhan obat, jenis penyakit, bagian tumbuhan yang digunakan, cara penggunaan, cara pengolahan, serta habitus tumbuhan. Intensifitas penggunaan obat diperoleh dari data karakteristik responden frekuensi penggunaan tumbuhan obat oleh masyarakat, dan faktor yang mempengaruhi penggunaan tumbuhan obat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat di Resort Minasatene menggunakan 74 jenis tumbuhan obat, dimana jenis tumbuhan dengan use value tertinggi yaitu Annona muricata (0,95) dan Jenis Tumbuhan yang memiliki tingkat kepercayaan (FL) tertinggi yaitu Ficus septica (100%). Hasil penelitian juga menunjukkan Intensifitas penggunaan tumbuhan obat masyarakat Resort Minasatene, Taman Nasional Bantimurung-Bulusaraung, Pangkep yaitu sebanyak 31,9% menggunakan tumbuhan obat minimal sekali dalam setahun. Variabel yang memiliki hubungan yang signifikan dengan intensifitas penggunaan tumbuhan obat yaitu efektivitas tumbuhan obat terhadap penyakit (p=0,000), adanya efek samping obat moderen (p=0,035), adanya riwayat penyakit (p=0,007), dan rata-rata durasi setiap kali sakit (p=0,028).

Keywords : Tumbuhan obat, keragaman jenis tumbuhan, intensifitas penggunaan tumbuhan, Etnobotani, use value, fidelity level.