Strategi Pengelolaan Lanskap Ruang Terbuka Hijau Kota Makassar

CRI WAHYUNI BRAHMI YANTI. Strategi Pengelolaan Lanskap Ruang Terbuka Hijau Kota Makassar (dibimbing oleh Ambo Ala, Novaty Eny Dungga, dan Samsu Arif).

Kota Makassar merupakan salah satu kota metropolitan di Indonesia yang terus berupaya menjadi kota dunia yang berwawasan lingkungan sehingga menjadi tempat yang nyaman dan sehat bagi seluruh warganya. Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk (1) mengkaji dinamika perubahan luas RTH publik Kota Makassar dalam sepuluh tahun terakhir berbasis GIS; (2) mengkaji kuantitas RTH publik Kota Makassar berdasarkan sebaran luas wilayah dan jumlah penduduk; (3) mengkaji kualitas RTH publik Kota Makassar berdasarkan kemampuannya dalam mereduksi emisi CO2 dan nilai estetikanya; (4) mengkaji nilai jasa lingkungan berupa kesediaan membayar oleh masyarakat untuk RTH publik di Kota Makassar; (5) menyusun strategi pengelolaan lanskap RTH Kota Makassar untuk dapat meningkatkan kuantitas dan kualitasnya. Penelitian dilaksanakan di Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan.
Penelitian ini menggunakan metode survei, yakni pengumpulan data dilakukan dengan cara pengamatan di lapangan, kuesioner, wawancara, dan studi literatur. Analisis menggunakan teknologi Geographic Information System (GIS), deskriptif komparatif, Scenic Beauty Estimation (SBE), dan analisis SWOT.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Perubahan luas lahan RTH publik di Kota Makassar sejak tahun 2009 sampai dengan 2019 mengalami penurunan sebesar 13.77 hektar atau 1.30%. Jenis RTH yang mengalami penurunan luas adalah hutan kota dan lahan mangrove. Kuantitas RTH publik Kota Makassar tahun 2019 berdasarkan luas wilayah baru mencapai 1044.98 Ha atau 5.95%, dan berdasarkan jumlah penduduk baru mencapai 34.55%. Kualitas RTH di Kota Makassar dalam mengurangi emisi CO2 dari sektor transportasi baru dapat menyerap 49.37%.Sedangkan berdasarkan kualitas estetika RTH Kota Makassar memiliki rentang nilai SBE 0.43 sampai 184.50. Nilai jasa lingkungan khususnya dalam bentuk willingness to pay (WTP) untuk RTH Kota Makassar berada pada nilai Rp. 36,600. Strategi pengelolaan lanskap RTH Kota Makassar yang diprioritaskan adalah mengoptimalkan pembangunan RTH di wilayah pengembangan kota dengan tetap mempertahankan lahan mangrove dan lahan pertanian yang ada, serta mengoptimalkan peningkatan kualitas RTH di seluruh wilayah kota baik dari segi estetika maupun penggunaan vegetasi berdaya serap CO2 tinggi.