Efek peptida melittin dari racun lebah (Apis mellifera) terhadap kadar p53 dan 8-OHdG pada kultur sel kanker payudara (MCF-7) = Effect of melittin peptide from bee venom (Apis mellifera) on p53 and 8-OHdG levels in breast cancer cell culture (MCF-7)


Makkasau, Makkasau (2022) Efek peptida melittin dari racun lebah (Apis mellifera) terhadap kadar p53 dan 8-OHdG pada kultur sel kanker payudara (MCF-7) = Effect of melittin peptide from bee venom (Apis mellifera) on p53 and 8-OHdG levels in breast cancer cell culture (MCF-7). Thesis thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
P062192025_tesis_18-08-2022 cover1.png

Download (157kB) | Preview
[thumbnail of Bab 1-2] Text (Bab 1-2)
P062192025_tesis_18-08-2022 1-2.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of Dapus] Text (Dapus)
P062192025_tesis_18-08-2022 dp.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
P062192025_tesis_18-08-2022.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (4MB)

Abstract (Abstrak)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek peptida melittin dari racun lebah (Apis mellifera) pada kultur sel kanker payudara (MCF-7) dengan menentukan half maximal inhibitory concentration (IC50-24 Jam), kemampuan menginduksi apoptosis, dan stres oksidatif.
Jenis penelitian ini adalah eksperimental in vitro dengan desain post-test only–control group yang dilaksanakan di Laboratorium Hasanuddin University Medical Research Centre (HUMRC) RSPTN Unhas. Penelitian ini menggunakan sel MCF-7 sebagai model sel kanker payudara dengan bahan uji melittin dan doxorubisin sebagai kontrol positif. Penentuan IC50-24 Jam dengan MTT assay. Induksi apoptosis dan stress oksidatif masing-masing ditentukan dengan mengukur kadar protein p53 dan biomarker 8-hydroxydeoxyguanosine (8-OHdG) menggunakan metode ELISA. Perbedaan antar kelompok uji dianalisis dengan uji One Way Anova dengan tingkat kemaknaan α=0,05.
Hasil penelitian didapatkan nilai IC50-24 Jam melittin dan doxorubicin masing-masing sebesar 2.335 µg/mL dan 2.133 µg/mL yang menunjukkan kedua senyawa ini memiliki aktivitas sitotoksik kategori sangat aktif. Melittin dan doxorubisin terbukti mampu menginduksi kadar p53 dengan kadar pada kelompok uji melittin lebih tinggi (p ≤ 0.001) dibandingkan doxorubicin dan kontrol. Selanjutnya, kelompok uji melittin menunjukkan kadar protein 8-OHdG lebih rendah (p ≤ 0.001) dibandingkan dengan doxorubisin tetapi lebih tinggi dari kelompok kontrol. Sebagai kesimpulan: melittin dan doxorubisin menunjukkan aktivitas pro-apoptosis melalui peningkatan kadar p53, namun kedua senyawa ini memicu pembentukan reactive oxygen species (ROS) yang ditunjukkan oleh tingginya kadar 8-OHdG.

Kata kunci: Melittin, doxorubisin, p53, 8-OHdG, sel MCF-7

Item Type: Thesis (Thesis)
Uncontrolled Keywords: melittin, doxorubicin, p53, 8-OHdG, MCF-7 cell
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Divisions (Program Studi): Program Pascasarjana > Ilmu Biomedik
Depositing User: S.Sos Rasman -
Date Deposited: 05 Sep 2022 02:31
Last Modified: 05 Sep 2022 02:33
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/18539

Actions (login required)

View Item
View Item