UJI AKTIVITAS PENYEMBUHAN LUKA BAKAR TIPE II SEDIAAN EMULGEL KOMBINASI MINYAK IKAN SIDAT (Anguilla bicolor) DAN TERIPANG PASIR (Holothuria scabra) PADA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) : PENGARUH KONSENTRASI MINYAK IKAN SIDAT

Minyak ikan sidat (Anguilla bicolor) dan teripang pasir (Holothuria scabra)
diketahui memiliki senyawa bioaktif yang dapat dimanfaatkan dalam
penyembuhan pada luka bakar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
apakah perbedaan konsentrasi minyak ikan sidat dapat mempengaruhi
aktivitas penyembuhan luka bakar dalam sediaan emulgel kombinasi
minyak ikan sidat dan ekstrak teripang pasir dan mengetahui konsentrasi
berapakah minyak ikan sidat yang memberikan aktivitas penyembuhan
luka bakar. Ekstraki teripang pasir dengan pelarut air menggunakan
bantuan sonikator selama 30 menit, dilanjutkan pengering menggunakan
freeze dryer, ekstrak teripang pasir diuji aktivitas antibakteri menggunakan
metode difusi, sediaan emulgel diformulasi menggunakan bahan aktif
minyak ikan sidat dan ekstrak teripang pasir. Uji aktivitas penyembuhan
luka dilakukan dengan pembuatan luka bakar tipe II pada punggung tikus
putih yang diamati luas area luka selama ±14 hari, hasil analisis statistik
menunjukkan adanya pengaruh perbedaan konsentrasi minyak ikan sidat
terhadap aktivitas penyembuhan luka bakar tipe II, pengamatan secara
visual terhadap sediaan emulgel kombinasi minyak ikan sidat dan ekstrak
teripang pasir pada aktivitas penyembuhan luka bakar, pada formula 1
dan kontrol – terjadi pengelupasan hari ke 12, formula 2 dan formula 3
hari ke 10, dan kontrol + hari ke 8, sedangkan pada pertumbuhan rambut
formula 1 dan kontrol – terjadi pada hari ke 14, formula 2 dan kontrol + hari ke 12, dan formula 3 hari ke 10.