Analisis Vegetasi Hutan Mangrove Sebagai Potensi Ekowisata di Desa Tambolongan, Kecamatan Bontosikuyu, Kabupaten Kepulauan Selayar.

Hutan Mangrove memiliki komponen sumberdaya alam berupa bentang alam, flora dan fauna yang dapat memberikan manfaat sebagai objek kegiatan pariwisata yang berkelanjutan. Studi ini bertujuan untuk untuk menganalisis keanekaragaman jenis dan potensi vegetasi ekosistem mangrove untuk kesesuaian ekowisata mangrove di Desa Tambolongan, Kecamatan Bontosikuyu, Kabupaten Selayar. Pengambilan data lapangan dilakukan selama dua bulan yang dimulai dari bulan Juli hingga September 2020. Pengumpulan data potensi tegakan dilakukan dengan menggunakan metode pengamatan di lapangan melalui penentuan stasiun pengamatan secara terpilih (purposive) berdasarkan keterwakilan lokasi penelitian. Berdasarkan penelitian, terdapat 4 jenis mangrove yang dapat dijumpai di ekosistem mangrove Pulau Tambolongan yaitu Sonneratia alba (Lythraceae), Rhizhopora mucronata (Rhizophoraceae), Rhizopora apiculata (Rhizophoraceae), dan Bruguiera gymnorrhiza (Rhizophoraceae). Jenis mangrove yang paling mendominasi baik pada tingkat pohon maupun tingkat pancang yaitu Bruguiera gymnorrhiza (Rhizophoraceae). Selain itu, karakteristik di sekitar dan dalam kawasan mangrove serta potensi fauna didalamnya menunjukkan bahwa kawasan hutan mangrove di Desa Tambolongan, Kecamatan Bontosikuyu, Kabupaten Selayar memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai kawasan ekowisata.