STUDI GEOKIMIA BATUAN GUNUNGAPI BATUR DAERAH BATUR SELATAN KECAMATAN KINTAMANI KABUPATEN BANGLI PROVINSI BALI

Secara administratif daerah penelitian termasuk dalam wilayah Batur Selatan Kecamatan Kintamali Kabupaten Bangli Provinsi Bali. Secara geografis daerah penelitian terletak pada 115° 22' 30.00" Bujur Timur dan 08° 14' 30.00" Lintang Selatan. Penelitian ini bertujuan mengetahui karakteristik geokimia yaitu unsur utama (major elements) dan unsur jejak (trace elements) dari batuan gunungapi Batur. Selain itu, penelitian ini juga dilakukan untuk menentukan jenis dan afinitas magma, kedalaman pembentukan magma dan lingkungan tektonik asal magma berdasarkan beberapa diagram dikriminasi serta petrogenesa.
Sebanyak 10 sampel batuan gunungapi Batur dianalisis dengan menggunakan metode X-ray flouresence tipe Wavelength Dispersive (WD-XRF). Analisis dilakukan di laboratorium Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta. Kandungan Loss on Ignition (LOI) dianalisis dengan menggunakan metode gravimetri di laboratorium Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta. Data geokimia selanjutnya diolah dengan menggunakan software Geochemical Data Toolkit (GCDkit) dan Ms. Excel.
Hasil analisis menunjukkan bahwa seluruh sampel batuan terdiri dari basaltic trachy-andesite. Berdasarkan diagram diksriminasi lingkungan pembentukan tektonik, sampel terplot pada areal within plate tholeiites and volcanic arc basalt. Diagram K2O vs SiO2 menunjukkan bahwa magma penyusun batuan gunungapi Batur mempunyai seri High-K Calc-alkaline berjenis Basaltic Andesite. Hasil analisis sampel batuan menggunakan diagram spider normalisasi Mid-Ocean Ridge Basalt (MORB) dan primitive mantle menunjukkan adanya pengayaan dari unsur LILE (Large-Ion Lithophile Elements) dan pemiskinan unsur HFSE (High Field Strength Elements) serta anomali negatif unsur Nb yang merupakan ciri tipe magma yang tererupsikan pada lingkungan tektonik yang berkaitan dengan subduksi. Pengayaan unsur Rb, Ba, dan K serta pemiskinan unsur Nb, Zr, dan Ti merupakan ciri magma calc-alkaline. Pengurangan atau anomali negatif unsur P dan Ti, masing-masing karena pengaruh fraksinasi kristalisasi apatit dan titaniferrous-magnetite.