Identifikasi Daerah Resapan Air Menggunakan Sistem Informasi Geografis Di Sub DAS Mamasa = Identification of Water Catchment Areas Using Geographic Information Systems in Mamasa Sub-Watershed

Perubahan tutupan lahan hutan menjadi non hutan pada Sub DAS Mamasa dalam waktu 14 tahun yaitu tahun 2000 hingga 2014 sebesar 27.010,56 ha atau 25,86%. Perubahan penutupan lahan dapat mempengaruhi daerah resapan air pada suatu Daerah Aliran Sungai (DAS). Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi daerah resapan air pada Sub DAS Mamasa yang secara administrasi terletak di dua provinsi yaitu Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode map overlay peta dengan membandingkan hasil skor antara infiltrasi potensial dan infiltrasi aktual pada daerah penelitian. Infiltrasi potensial diperoleh dari overlay peta kemiringan lereng, jenis tanah dan peta curah hujan. Sedangkan infiltrasi potensial direpresentasikan oleh tutupan lahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat empat kondisi resapan air pada Sub DAS Mamasa yaitu kondisi baik, normal alami, mulai kritis, dan agak kritis. Kondisi agak kritis seluas 0,60%, kondisi mulai kritis 4,92%. Kondisi normal alami 9,88% dan kondisi baik 84,60%. Kondisi daerah resapan air yang mendominasi pada Sub DAS Mamasa adalah kondisi baik.

Kata Kunci: Identifikasi, Resapan Air, Sub DAS Mamasa.