Identifikasi Penggunaan Lahan Sempadan Sungai di Sub DAS Mamasa, DAS Saddang = Identification of Land Use on Floodplain in Mamasa Sub-Watershed, Saddang Watershed

Peningkatan jumlah penduduk mengakibatkan kebutuhan lahan untuk kegiatan bukan pertanian cenderung meningkat sehingga mengakibatkan alih fungsi lahan. Kebutuhan akan lahan kadang kala menggunakan areal atau lahan yang statusnya lindung seperti sempadan sungai, sempadan jalan, dan sempadan mata air. Garis sempadan sungai merupakan garis batas luar palung sungai yang ditetapkan sebagai batas perlindungan sungai. Sub DAS Mamasa beberapa tahun terakhir mengalami konversi hutan menjadi perkebunan dan pertanian sehingga mempengaruhi fungsi hidrologi Sub DAS Mamasa. Disisi lain belum ada data yang menjelaskan bagaimana fungsi sempadan sungai di Sub DAS Mamasa. Tujuan penelitian ini adalah (1) Mengetahui penggunaan lahan pada sempadan sungai di Sub DAS Mamasa (2) Mengidentifikasi kesesuain penggunaan lahan pada sempadan sungai di Sub DAS Mamasa dengan PP RI No. 38 Tahun 2011 Tentang Sungai. Hasil dari identifikasi pemanfaatan lahan di sempadan sungai Sub DAS Mamasa yaitu hutan sekunder, hutan primer, kebun campuran, sawah, sawah bera, tegalan palawijaya, pemukiman desa, pemukiman kota, kebun kopi, kebun kakao, hutan pinus, jalan, DAM (Waduk), semak belukar, semak, pekarangan, hamparan batuan/pasir, tegalan hortikultura, lahan terbuka lainnya dan bandara. Penggunaan lahan sempadan sungai yang sesuai dengan PP 38/2011 Tentang Sungai sebesar 1.043,01 ha (49,78%) dan yang tidak sesuai sebesar 1052,09 ha (50,22%).

Kata Kunci : Identifikasi, Penggunaan lahan, Sempadan sungai, Sub DAS Mamasa