KERAGAMAN GENETIK BAMBU BERDASARKAN PENANDA SIMPLE SEQUENCE REPEAT (SSR) PADA AREAL KONSERVASI SUMBERDAYA GENETIK BPTH WILAYAH II DI KABUPATEN GOWA = GENETIC DIVERSITY OF BAMBOO BASED ON SIMPLE SEQUENCE REPEAT (SSR) IN THE GENETIC CONSERVATION AREA OF FOREST PLANT SEED CENTER (BPTH) REGION II IN GOWA REGENCY


Makmur, Muhammad Fadly (2022) KERAGAMAN GENETIK BAMBU BERDASARKAN PENANDA SIMPLE SEQUENCE REPEAT (SSR) PADA AREAL KONSERVASI SUMBERDAYA GENETIK BPTH WILAYAH II DI KABUPATEN GOWA = GENETIC DIVERSITY OF BAMBOO BASED ON SIMPLE SEQUENCE REPEAT (SSR) IN THE GENETIC CONSERVATION AREA OF FOREST PLANT SEED CENTER (BPTH) REGION II IN GOWA REGENCY. Thesis thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
M012182002_tesis_15-08-2022 cover1.png

Download (94kB) | Preview
[thumbnail of Bab 1-2] Text (Bab 1-2)
M012182002_tesis_15-08-2022 1-2.pdf

Download (787kB)
[thumbnail of Dapus] Text (Dapus)
M012182002_tesis_15-08-2022 dp.pdf

Download (2MB)
[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
M012182002_tesis_15-08-2022.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (3MB)

Abstract (Abstrak)

MUHAMMAD FADLY MAKMUR. Keragaman Genetik Bambu Berdasarkan Penanda Simple Sequence Repeat (SSR) Pada Areal Konservasi Sumber Daya Genetik Balai Perbenihan Tanaman Hutan Wilayah II Di Kabupaten Gowa (dibimbing oleh Muhammad Restu dan Siti Halimah Larekeng).
Bambu merupakan tanaman yang telah dimanfaatkan masyarakat Indonesia secara luas. Pemanfaatan bambu secara terus menerus tidak diiringi dengan upaya konservasi. Salah satu faktor penting dalam upaya konservasi bambu adalah adanya informasi keragaman genetik. Penelitian ini menggunakan penanda molekuler sebagai pendekatan dalam mempelajari keragaman genetik karena penanda tersebut sifatnya stabil dan tidak dipengaruhi oleh lingkungan.
Peneltian ini bertujuan untuk menganalisis keragaman genetik bambu di Areal Konservasi Sumber Daya Genetik (ASDG) BPTH Wilayah II berdasarkan penanda genetik Simple Seqence Repeat (SSR). Analisis keragaman genetik bambu digunakan sebagai referensi perumusan strategi konservasi bambu dan pengembangannya dalam menghasilkan bibit bambu unggul dimasa yang akan datang.
Sampel daun bambu pada penelitian ini diambil di Kelurahan Lanna Kabupaten Gowa. Sampel daun tersebut diolah dalam penelitian molekuler dan analisis keragaman genetik di Laboratorium Bioteknologi dan Pemuliaan Pohon, Fakultas Kehutanan Universitas Hasanuddin. Parameter keragaman genetik meliputi jumlah alel yang terdeteksi (Na), nilai heterozigositas observasi (Ho), nilai heterozigositas harapan (HE) dihitung menggunakan program GenAlEx 6.5. Hasil analisis klaster diperoleh dengan menggunakan program Darwin 6.0 dengan metode Unweighted Pair-Group Methode Arithmetic (UPGMA).
Amplifikasi 17 pasang primer SSR pada DNA sembilan jenis bambu menghasilkan 14 primer polimorfik yang digunakan dalam analisis keragaman genetik. Nilai rata-rata heterozigositas yang diperoleh adalah 0,27, termasuk dalam kategori keragaman genetik sedang. Hubungan kekerabatan sembilan jenis bambu terbagi menjadi dua klaster utama.

Keywords : bambu, SSR, amplifikasi, polimorfik, keragaman genetik

Item Type: Thesis (Thesis)
Uncontrolled Keywords: bamboo, SSR, amplification, polymorphic, genetic diversity
Subjects: S Agriculture > SD Forestry
Divisions (Program Studi): Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan > Ilmu Kelautan
Depositing User: S.Sos Rasman -
Date Deposited: 24 Aug 2022 01:11
Last Modified: 24 Aug 2022 01:11
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/18316

Actions (login required)

View Item
View Item