Said, Muhammad Basir (2022) SOPIR ANGKOT Siasat Hidup dalam Budaya Perkotaan di Kota Makassar. a Yayasan Antropos Indonesia dengan Asosiasi Antropologi Indonesia (AAI) Pengda Sulawesi Selatan. ISBN 978-623-09-0140-9
SIASAT HIDUP SOPIR ANGKOT (1).pdf
Download (1MB)
Abstract (Abstrak)
Belakangan antropologi sebagai disiplin ilmu tidak hanya berkonsentrasi sebagai ‘ilmu teoritis’ semata. Sejak tahun 1960an, gaung antropologi untuk menjembatani antara persoalan ‘teoritis’ dan ‘ptaktis’ terus digemakan.
Tulisan Peacock (1997)1 yang hadir berjudul “The Future of
Anthropology” menjadi tulisan yang menyita perhatian para
antropolog dari segala penjuru. Pasalnya, Peacock mengemukakan tiga kemungkinan antropologi masa depan:
pertama “punah”; kedua “antara hidup dan mati”; ketiga
“pengalihan yang berkembang dari sebelumnya ke posisi
yang menonjol dalam masyarakat”. Untuk mencapai posisi
ketiga, para antropolog harus bersepakat untuk menekan
antropologi ke publik yang lebih luas.
Kesan antropologi sebagai disiplin ilmu yang hanya
tertarik pada studi-studi masyarakat di pelosok kampung, di
pedalaman hutan, atau di pulau terjauh, nampaknya akan
menjebaknya pada ramalan kedua Peacock; “antara hidup
dan mati”. Perkembangan dunia yang semakin cepat,
dibarengi penyebarluasan budaya global, masyarakat
perlahan beralih dari bounded ke unbounded system. Alih-alih
mencari ‘masyarakat otentik’, di sekeliling kita masyarakat
terus berkembang menjadi ‘masyarakat kota’. Kompleksitas-nya justru menjadi tantangan yang harus dijawab oleh studi
antropologi
Item Type: | Book |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > H Social Sciences (General) |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Ilmu Antropologi |
Depositing User: | Nasyir Nompo |
Date Deposited: | 10 Aug 2022 08:22 |
Last Modified: | 10 Aug 2022 08:22 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/18147 |